Jika kita melihat pemain-pemain bulutangkis China bermain rangkap di dua nomor mungkin itu sudah biasa. Sebut saja Zhang Nan yang apik bermain di ganda campuran bersama Zhao Yunlei. Bersama Chai Biao, ia pun menjadi ganda putra yang di segani lawan.
Di Indonesia pemain muda berbakat asal PB Djarum, Edi Subaktiar akan menjalani tugas bermain rangkap di German Open Grand Prix Gold 2014. Selain bertanding di ganda campuran bersama dengan pasangan tetapnya Gloria Emanuelle Widjaya ia pun akan bertandem dengan Alfian Eko Prasetyo di ganda putra
“Di kasih kesempatan main di ganda putra sama pelatih. Kangen juga sih bermain ganda putra,” ujarnya.
Bukan tanpa alasan ia bermain rangkap di ganda campuran dan ganda putra. Nova Widianto, pelatih ganda campuran sengaja memainkan Edi di ganda putra agar kecepatan bermainnya semakin meningkat.
“Kak Nova (Nova Widianto- red) bilang saya dimainkan di ganda putra untuk menambah speed. Karena ganda putra tempo permainannya cepat, jadi bisa bantu saya soal speed,” lanjutnya . Karena Alfian juga di berangkatkan bermain ganda campuran bersama dengan Anisa Sufika, walhasil ia pun di pasangkan dengan Alfian.
Persiapan bermain ganda putra rupanya tidak semaksimal ganda campuran. Jika di ganda campuran ia berlatih intensif, sementara di ganda putra baru sesekali latihan bersama.
“Latihan di ganda putra tidak sering, paling hanya sesekali aja. Juga tidak ada target khusus dari pelatih untuk ganda putra.” tuturnya.
Edi tak merasa akan ada masalah dengan bermain rangkap. Ia pun merasa memiliki kelebihan jika bermain di dua nomor.
“Masalah tidak ada, malah sepertinya akan enak karena bisa makin sering bermain dan tahu suasana di lapangan,” jelasnya. Edi pun tidak mempermalahkan dengan terkurasnya stamina jika ia bermain rangkap.
“Ga kada masalah, Saya yakin bisa mengatasi masalah fisik,” tegasnya.
Baginya bermain rangkap di ganda putra dan campuran bukan hal baru. Semasa bermain di PB Djarum dulu, ia sudah sering bermain rangkap. Malah ia bisa berprestasi cemerlang di kedua nomor tersebut. Beberapa gelar anda campuran mampu ia raih bersama dengan Melati Daeva Oktaviani. Gelar juara ganda campuran pada Sirnas Jakarta Open 2011 serta Sirnas Jawa Barat 2011 bisa ia rebut. Pada kejuaran Sirnas Jawa Barat 2011 malah ia mendapat double winner. Puncak prestasinya di ganda campuran saat ia berhasil membawa pulang gelar juara pada kejuaraan Dunia 2012 lalu.
Bersama Arya Maulana ia berhasil meraih gelar juara ganda putra . Prestasinya di ganda putra juga tak kalah kemilau. Ia pun dikenal mudah beradaptasi dengan pasangan baru. Selain dengan Arya Maulana, Edi pernah mencatatkan prestasi di ganda putra bersama Felix Kinalsal. Selain menjadi finalis kejuaran Candra Wijaya Mens Double Championships 2010, Edi dan Felix menjadi kampiun pada Sirnas Jakarta Open 2010. (AR)