Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Fransiska Ratnasari Diharapkan Ulangi Sukses di Vietnam
09 November 2009
Fransiska Ratnasari Diharapkan Ulangi Sukses di Vietnam
 
 

Pebulu tangkis tunggal putri Djarum Kudus, Fransiska Ratnasari, diharapkan bisa mengulangi sukses Vietnam Open saat tampil pada turnamen Hongkong Open, 10-15 November 2009.

Ketua PB Djarum, FX Supandji, mengatakan, dirinya berharap Fransiska bisa kembali menjadi juara di Hongkong Open meskipun persaingannya lebih berat dibandingkan Vietnam Open.

"Saya belum tahu jadwal di Hongkong Open, Ana (panggilan akrab Fransiska Ratnasari) akan bertemu dengan siapa di babak pertama dan selanjutnya. Tetapi saya berharap dia bisa tampil konsisten," katanya, Jumat (6/11).

Pada Vietnam Open beberapa waktu lalu, Ana menjadi juara tunggal putri setelah pada partai puncak mengalahkan pebulu tangkis Taiwan, Tai Tzu Ying, dengan tiga set, 21-19, 15-21, 21-13.

Selain Ana, pebulu tangkis Djarum Kudus Luluk Hadiyanto juga keluar sebagai juara nomor ganda putra, berpasangan dengan Joko Riyadi. Mereka mengalahkan pasangan Malaysis, Hoon Thien How/Ong Soong Hock dengan dua set langsung, 21-19, 22-20.

Pada Hongkong Open, PB Djarum mengirimkan pebulu tangkisnya yaitu Andre Kurniawan Tedjono, Maria Febe Kusumastuti, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Fransiska Ratnasari.

"Mereka berangkat dengan biaya dari Djarum Kudus dan kalau mereka juara dan mendapat hadiah uang maka hadiah itu sepenuhnya untuk mereka sendiri," katanya menegaskan.

Ia menambahkan, yang dirinya tahu adalah Hayom Rumbaka akan bertemu pebulu tangkis Thailand, Bonsak Ponsana pada babak kedua. "Kalau dia menang lawan Bonsak tentunya peringkat dunianya akan naik," katanya sambil menambahkan peringkat Hayom saat ini adalah 42.

Menyinggung soal kegagalan Andre Kurniawan dalam beberapa turnamen internasional yang diikuti, dia mengatakan, dirinya juga tidak tahu kenapa Andre bisa seperti itu.

"Yang pasti tim pelatih akan melakukan evaluasi terhadap pemain yang saat ini menempati peringkat ke-18 dunia ini. Kalau soal sanksi memang tidak ada, toh nantinya dia sendiri yang akan malu," katanya.

Sumber : Kompas.com
Foto : badmintoncn.com