Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Badminton Asia Championships 2013] Tersisa Satu Tunggal Putri Di Babak Kedua
18 April 2013
[Badminton Asia Championships 2013] Tersisa Satu Tunggal Putri Di Babak Kedua
 
 

Sumber foto: badmintonindonesia.org

Keikutsertaan tunggal putri Indonesia di ajang Badminton Asia Championships 2013 hanya tinggal menyisakan satu pemain saja. Bellaetrix Manuputty menjadi satu-satunya wakil putri yang bertahan di babak kedua.

Menghadapi pemain China Taipei Cheng Shao Chieh di babak pertama kemarin (17/4), Bellaetrix yang pernah kalah dua kali mampu mengontrol jalannya pertandingan. Ia pun tak mau berlama-lama bermain di lapangan hijau. Dalam waktu 24 menit, Bellaetrix menang dua game dengan 21-11, 21-13.

“Saya suka dan cocok dengan permainan Cheng Shao Chieh yang banyak memberikan bola-bola datar, no lob, seperti pemain ganda. Sehingga saya bisa bermain enak di lapangan dan lebih bisa mengatur,” ujar Bellaetrix.

Faktor usia rupanya cukup mempengaruhi penampilan pemain China Taipei yang kini ada di peringkat 55 dunia. “Saat ini usia saya sudah tidak muda lagi. Terkadang kurangnya motivasi menjadi kendala buat saya,” ujarnya beralasan.

Dengan kemenangan ini, Bellaetrix berhak mengantongi tiket babak kedua dan akan menghadapi pemain muda asal Thailand yang juga pemegang gelar juara Dunia Yunior tiga kali, Ratchanok Inthanon. Ratchanok di kejuaraan yang diselenggarakan di China Taipei ini menempati unggulan keempat. Ini merupakan kali pertama keduanya bertemu dalam pertandingan resmi.


Tiga tunggal putri Indonesia lainnya sudah harus mengepak koper lebih awal. Semuanya terhenti di babak pertama. Hera Desi sebenarnya mampu mengimbangi permainan Wang Yihan asal China yang menjadi unggulan kedua. Ia sempat mencuri game pertama dengan 21-17. Sayang di dua game yang tersisa, ia gagal mempertahankan permainannya dan menyerah kalah dengan 16-21, 15-21.

Aprilla Yuswandari pun nyaris memenangi pertandingannya di babak pertama dari pemain Thailand Busanan Ongbumrungpan. Kali ini Aprilla menyerah dalam pertandingan rubber game dengan kedudukan akhir 10-21, 21-8, 22-24. “Pada game pertama lapangan saya menang angin sehingga sulit untuk saya mengatur pukulan. Busanan juga keteteran di game kedua sehingga saya bisa balik mengalahkan dia dengan skor telak. Pada game terakhir kami sudah sama-sama bisa mengontrol angin dan di pont kritis saya terburu-buru, ada faktor kurang beruntung juga,” Ujar Aprilla.

Maria Febe Kusumastuti juga harus terhenti di babak pertama usai kalah dari pemain Thailand lainnya Sapsiree Taerattanachai dengan, 17-21, 15-21. (AR)