Langkah awal ganda muda Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti di kejuaraan bulutangkis BWF World Championships 2018. Kesempatan emas untuk bisa membalas kekalahan dari lawannya Selena Piek/Cheryl Seinen asal Belanda, pupus sudah. Agatha/Fadia menyerah dengan 21-23, 18-21.

Permainan ganda Indonesia sebenarnya berimbang dengan lawan yang telah berada pada peringkat 22 dunia. Terbukti di awal game pertama Siti/Fadia melesat dengan 10-3. Sayangnya setelah disamakan lawan 15-15, ganda Indonesia berbalik tertekan dan menyerah tipis 21-23.  Kondisi di game kedua hampir sama dengan game pertama. Ganda Indonesia juga tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Agatha/Fadia sempat memberikan sinyal positif di penghujung game kedua. Tertinggal 15-20, ganda Indonesia sempat mengejar menjadi 18-20. Namun keringat Agatha/Fadia masih terasa asin. Perjuangan yang sudah ditampilkan gagal berbuah manis. Ganda putri masa depan Indonesia ini tidak bisa mengajak pasangan Belanda bermain rubber game karena harus kalah dengan 18-21.

Baik Fadia dan Agatha mengaku masih sering kehilangan fokus, terutama pada saat terkejar oleh lawan. “Waktu tersusul poinnya itu, kami memang kehilangan fokus. Dari sini kami banyak kena serang terus oleh lawan," ujar Fadia seperti yang disampaikan kepada badmintonindonesia.org. "Seharusnya waktu tersusul lawan itu kami tidak boleh kehilangan fokus. Di game kedua jadi terbawa, agak hilang fokusnya," sambung

Perjalanan Agatha/Fadhia memang sudah selesai dikejuaraan besar yang dilaksanakan di Nanjing, Tiongkok. Tapi setidaknya pengalaman berharga sudah diperoleh oleh ganda Indonesia yang kini ada di urutan 58 dunia. (AR)