Untuk pertama kalinya, pemain tunggal putra asal PB Djarum Muhammad Aldo Apriyadi turun di nomor tunggal dewasa pada kejuaraan Walikota Surabaya International Open 2018. Kata, atlet kelahiran Balikpapan, bermain di level dewasa bukan hanya mendapat pengalaman tetapi juga sangat menarik.

“Menarinya karena ada tekanan dari lawan yang lebih senior. Mereka juga mainnya lebih matang, tingkat kesabarannya tinggi dan pikirannya fokus serta jarang bikin salah sendiri,” ujar lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2013.

Aldo juga menambahkan di kelas dewasa bukan hanya sekedar main belaka, tapi jika ada kesempatan harus bisa buat kejutan dan raih gelar juara. Tapi tentunya tidak mudah, ia harus melalui beberapa tahap dan menghadapi pemain senior lainnya yang lebih bagus mainnya.

Pertandingan 16 besar di tunggal dewasa telah belangsung di GOR Sudirman, Surabaya, Kamis (10/5) pagi. Aldo pun berhasil meraih kemenangan atas Isna Sakti Maulana Mustaqim asal Surabaya. Namun, Aldo harus mau bekerja keras untuk mengalahkan lawannya itu. Aldo bertarung dalam drama rubber game dengan skor akhir 21-9, 19-21 dan 21-17.

“Di awal saya sudah siap mainnya. Game dua sudah unggul dipoin akhir justru kalah, kaget juga sih. Game tiga balik kebentuk permainan di awal. Intinya ingin fokus lagi dan mau capek aja. Mengenai babak perempat final nanti, lebih siap dan optimis aja,” beber Aldo. (ds)