Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Thomas Cup ? Kejayaan Tim Djarum di Masa Silam
04 April 2008
Thomas Cup ? Kejayaan Tim Djarum di Masa Silam
 
 

Indonesia tengah mempersiapkan diri menyambut pergelaran penting internasional, Thomas Cup & Uber Cup. Jika kita menilik kembali dari sejarahnya, Piala Thomas yang merupakan kejuaraan tertua di dunia ini hanya pernah dimenangkan oleh tiga negara saja yaitu Malaysia, China, dan tentu saja Indonesia.

Kejuaraan beregu Putra yang namanya berasal dari mantan Presiden IBF yang sekaligus sebagai atlet bulutangkis Inggris, Sir George Alan Thomas, diselenggarakan bersamaan dengan Piala Uber -untuk beregu Putri- yang baru dimulai kemudian pada tahun 1956 (namun menurut informasi, pada tahun 2010 nanti kedua kejuaraan tersebut akan diadakan secara terpisah).

Sejarah telah mencatat, semenjak tahun 1948 -dimana kejuaraan ini pertama kali diadakan- Indonesia telah memenangkan piala sebanyak 13 kali, China 6 kali, dan Malaysia sebanyak 5 kali. Hal ini telah membuktikan bahwa tim Indonesia masih tercatat sebagai yang terbaik di mata internasional. Dan kemenangan tersebut tidak terlepas juga dari peran serta atlet-atlet bulutangkis yang berasal dari klub Djarum pada saat itu.

Puncak prestasi luar biasa yang di peroleh oleh klub Djarum pada Piala Thomas terjadi di tahun 1984. Pada waktu itu, kejuaraan yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, di dominasi oleh tujuh orang atlet Djarum dari delapan anggota tim Thomas. Sejarah mencatat ketujuh orang tersebut sebagai "Tujuh Pendekar" yang terdiri dari Liem Swie King, Kartono, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Heryanto, dan Hadibowo.

Kejadian itu terasa sangat mengesankan karena selain tim Indonesia yang bertanding seolah menjadi "versi Djarum", pada saat itu juga mereka berhasil mengalahkan juara bertahan China dengan skor 3-2 di pertandingan Final yang penuh persaingan ketat. Ada kejadian menarik di mana Hastomo Arbi (kurang diunggulkan) yang memiliki postur tubuh kecil ternyata tampil sebagai penentu setelah mengalahkan pemain top dunia pada masa itu, Han Jian dalam tiga set.

Kemenangan Hastomo Arbi membawa semangat yang besar sehingga Indonesia dapat menambah satu poin, karena dua pemain Tunggal lainnya, Lim Swie King dan Icuk Sugiarto (satu-satunya pemain yang bukan dari klub Djarum) dikalahkan oleh pemain China, Luan Jin dan Yang Yang. Kemudian di pertandingan dua Ganda yang masih tersisa, pasangan Christian Hadinata/Hadibowo serta Liem Swie King/Kartono berhasil merebut dua partai sekaligus sehingga membuat tim Indonesia menang dengan skor 3-2. Piala Thomas dalam pelukan Ibu Pertiwi. Sungguh dramatis!