Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Sejarah Panjang, All England Hanya Pernah Digelar Di Venue-venue Ini
07 Maret 2016
Sejarah Panjang, All England Hanya Pernah Digelar Di Venue-venue Ini
 
 

Jika anda pecinta bulutangkis, anda tentu sudah sangat mengenal All England. Ya, turnamen tertua bulutangkis di dunia. Bagaimana tidak? Turnamen ini sudah bergulir sejak tahun 1899 silam, lebih dari satu abad yang lalu. Dengan sejarahnya, turnamen ini pun menjadi salah satu turnamen paling bergengsi di kalangan pebulutangkis elit dunia. Gelar ini menjadi salah satu gelar yang diperhitungkan, dan diburu.

Di era bulutangkis saat ini, turnamen ini pun berlabel Super Series Premier. Tertinggi di level turnamen perorangan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Pekan depan, perhatian pecinta bulutangkis pun kembali akan tertuju ke Birmingham, tempat dimana Barclaycard Arena berada.

Dalam sejarahnya, All England hanya pernah digelar di delapan arena. 1899 hingga 1901, All England yang kala itu masih bernama The Open English Championships digelar di HQ of the London Scottish Rifles, Buckingham Gate dan hanya mempertandingkan tiga nomor di sektor ganda. Sementara nomor tunggal baru dipertandingkan ditahun berikutnya.

Di tahun keempat, London Rifles Brigade’s City Headquarters di Buhill Row, Islington menjadi tempat baru turnamen ini. Di tahun 1910, venue turnamen kembali berpindah. Lindley Hall, Vincent Square di Westimster, London menjadi tempat keempat.

Harringay Arena, North London Stadium menjadi tempat kelima turnamen ini pernah digelar. Tetapi nya tiga kali edisi yakni di tahun 1947 hingga 1949. Venue kembali berpindah, Empress Hall di Earls Court menjadi lokasi keenam dalam sejarah turnamen terpanjang dunia ini.

Selanjutnya, tempat bersejarah bagi Indonesia dalam All England. Wembley Arena menjadi saksi bisu hadirnya pebulutangkis tanah air yang meriah tujuh gelar berturut-turut. Ya, Rudy Hartono meraih tujuh gelar beruntunya di Wembley Arena, dan mengukuhkan diri sebagai tunggal putra yang pernah meraih gelar terbanyak, delapan gelar dibawa pulang dari Wembley Arena oleh Rudy.

Wembley Arena menjadi tuan rumah All England sejak tahun 1957, hingga terakhir kali menjadi tuan rumah di tahun 1993 silam. Kala itu Hariyanto Arbi dan Susy Susanti sukses menjadi kampiun.

Dan pekan ini, Barclaycard Arena, Birmingham akan menjadi saksi bisu perjuangan pebulutangkis elit dunia untuk memperebutkan gelar bergengsi ini. Sejak 1994 hingga saat ini, Barclaycard selalu menjadi tuan rumah. Menjadi saksi pencetakan sejarah baru oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebagai ganda campuran pertama yang berhasil meraih tiga gelar beruntun.

Selamat berjuang, punggawa dan srikandi Indonesia! (RI)