Sumber foto: badmintonindonesia.orgPasangan ganda campuran, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati akhirnya harus menuntaskan perjalanan mereka di semifinal Badminton Asia Championships 2013, Sabtu (20/4). Pasangan Pelatnas yang dibesarkan PB Djarum ini harus mengakui kebolehan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dari Korea, dan kalah dengan skor 21-23, 15-21.
Kata Fran seperti dikutip melalui website resmi PBSI.
"Kami kecolongan start dan selalu tertinggal. Pasangan Korea ini lebih siap dari kami. Kedepannya persiapan kami harus lebih matang lagi, seperti latihan, pemanasan, dan sebagainya,"Di awal game pertama dan kedua, Fran/Shendy sempat ketinggalan jauh hingga 3-8. Namun keduanya berhasil menyusul dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Fran/Shendy bahkan lebih dulu meraih game point 20-19, di game pertama. Satu sambaran cepat dari Ko di depan net membuat keadaan imbang 20-20. Ko/Kim pun berhasil memanfaatkan poin kritis tersebut dengan baik, hingga akhirnya memenangkan pertandingan.
"Sebetulnya kuncinya di game pertama, kami sudah unggul tapi kami lengah. Saat game kedua, kami diserang terus dengan smash Ko yang sangat keras, kami tidak bisa keluar dari tekanan," kata Shendy.
Sementara itu untuk memenangkan pertandingan, pasangan baru asal Korea tersebut mengaku telah mempelajari pola permainan Fran/Shendy. Hal ini mempermudah mereka untuk menyambar kemenangan atas pemain Indonesia.
"Walaupun kami baru pertama kali bertemu Fran/Shendy, tapi kami sudah mempelajari permainan mereka. Kami sudah tahu betul kekurangan dan kelebihan mereka di mana. Fran/Shendy memiliki teamwork yang baik, kami menikmati pertandingan hari ini melawan pasangan Indonesia," ungkap Ko.
"Saya dan Kim baru saja dipasangkan, jadi kami tampil lebih lepas dan tidak ada beban seandainya harus kalah. Justru beban ada di Fran/Shendy yang sudah lebih lama berpasangan dan lebih diunggulkan. Tadi kami bermain lebih rileks," tambahnya.
Di nomor ganda putri, pasangan ganda putri Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah juga gagal melangkah ke partai puncak. Gebby/Tiara menyerah di tangan unggulan kelima asal China, Ma Jin/Tang Jinhua dengan skor 18-21 dan 8-21.
"Kami bisa mengimbangi permainan Ma/Tang pada game pertama, tetapi di game kedua kami terus di bawah tekanan. Lapangan kami juga kalah angin, jadi banyak pukulan tanggung yang selalu dicegat mereka. Sebetulnya Ma/Tang dibilang sulit dikalahkan juga tidak, tapi penampilan kami yang kurang baik," ujar Gebby.
Senada dengan Gebby, Tiara pun merasa seharusnya mereka bisa bermain lebih baik lagi saat menghadapi Ma/Tang.
"Hasil ini sangat tidak memuaskan, kami merasa tidak tampil seperti pertandingan sebelumnya. Kecepatan dan tenaga kami sudah jauh berkurang dibanding kemarin, jadi pergerakan kami melambat" jelas Tiara.
Meskipun kalah, pertemuan ini menjadi pelajaran berharga bagi Gebby/Tiara. Sebab ganda putri dengan rangking 24 dunia ini akhirnya mencicipi permainan salah satu pemain putri terbaik dunia, Ma Jin. (NM)