Selain pasangan Berry Angriawan/Ricky Karanda Surwardi bertemu dengan pasangan Alvent Yulianto Chandra/Shinataro Ikeda. Ganda putra Indonesia lainnya, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf akan ditantang pasangan asal Rusia Evgenij Dremin/Sergey Lunev pada babak pertama turnamen Korea Open Super Series 2014 yang berlangsung di Stadium Olympic Gymnasium, Seoul.
Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra, ketika dihubungi mengatakan, karena ini baru pertama kalinya mereka bertemu, tentunya pola permainan lawan tidak bisa di tebak dan diterka. Tetapi kalau melihat pola permainan rekannya yaitu pemain Rusia lainnya, tipe permainannya sangat cepat dan keras, makanya Wahyu /Ade harus benar-benar siap menghadapi itu.
“Kalau tipikal main keras dan cepat, selain Wahyu dan Ade harus benar siap, mereka juga harus mampu dan bisa memainkan tempo permainan serta jangan terpancing dengan pola permainan lawan, harus sabar. Apa lagi ini pengalaman pertama Wahyu dan Ade bermain super series selain di Indonesia Super Series Premier,” tambah Aryono yang juga pelatih PB Djarum ini.
Ade Yusuf mengakui bahwa selain buat menambah jam terbang bermain, tidak ada instruksi khusus dari pelatih harus bermain seperti apa melawan Rusia. Namun, yang ada hanya mereka disuruh bermain sebagus mungkin dan mengeluarkan segala kemampuan.
“Selain persiapan fisik dan mental, kita hanya ditambah mempersiapkan tenaga, soalnya shuttelcock di Korea ini berat dan lambat kalau dipukul,” ujar Ade, ketika dihubungi.
Wahyu pun menambahkan, Korea terkenal dengan shuttelcocknya yang lambat, makanya mereka lebih banyak berlatih tenaga dan juga memperbanyak pola bermainnya. Tetapi mereka juga harus siap metal. Karena takut di curangi wasit di Korea ini.
“Ya, Korea kan terkenal dengan wasit yang tidak jujur. Maka mental kita harus siap deh. Harus jaga emosi dan lihat aja nanti dilapangan gimana,” Sahut Wahyu, atau biasa dipangil oleh teman-temannya dengan nama Jepang ini. (DS)