Tanpa harus memeras keringat, tim putri Indonesia langsung menembus babak semifinal SEA Games 2015 nomor beregu yang berlangsung di Singapore. Undian yang telah di keluarkan membuat Indonesia langsung meluncur ke babak empat besar setelah mendapat bye di babak perempat final. Hari ini (11/6) tim putri akan mempersiapkan diri guna menghadapi tim putri Malaysia.
Berbicara peluang, Indonesia tetap memilikinya. Secara materi, Indonesia masih lebih baik di bandingkan lawan. Di tunggal putri, Indonesia membawa Lindaweni Fanetri, pebulutangkis putri utama merah putih. Mundurnya Belaetrix Manuputty karena cidera membuat posisi tunggal kedua di isi oleh pemain muda Hana Ramadhini. Dua pebulutangkis muda lainya Gregoria Mariska, Dinar Dyah Ayustine yang akan melengkapi kekuatan tunggal putri. Di ganda putri ada pasangan Suci Rizki Andini/Maretha Dea Giovani dan Anggia Shita Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani.
Lindaweni di perkirakan akan bertemu dengan pebulutngkis nomor satu Malaysia Tee Jing Yi. Keduanya sudah empat kali bertemu dengan rekor pertemuan berujung imbang 2-2. Kemenangan yang di raih Linda di dapat pada pertemuan terakhir pada kejuaraan Taipei Open Grand Prix Gold 2012.
Malaysia sepertinya berharap banyak dari nomor ganda putri. Kekuatan ganda putri Malaysia akan di isi oleh Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon yang kini berada pada peringkat 11 dunia dan Amelia Alicia Anscelly/Fie Cho Soong yang bertengger di urutan 24 dunia.
“Di tim putri akan ramai, mereka di perkuat Vivian/Woon. Namun di tunggal putri, saya rasa Linda peringkatnya lebih baik di bandingkan wakil Malaysia,” Ujar Lius Pongoh manajer tim Indonesia kepada badmintonindonesia.org.
Memang secara peringkat ganda Malaysia masih lebih baik di bandingkan ganda yang di bawa oleh Indonesia. Jika melihat kekuatan, kemungkinan Malaysia akan memainkan ganda putri nomor satunya Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon untuk bertemu dengan Anggia Shita Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani. Dua kali sudah keduanya bertemu, dengan kemenangan masih berpihak pada ganda Malaysia dengan 2-0. Tetapi pada pertemuan terakhir di kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2015, Anggia/Ni Ketut mampu mengajak bermain rubber game dan hanya kalah dengan angka tipis.
