Indonesia meraih sukses besar di nomor ganda putra turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka Super Series 2009. Tiga pasangan yang tampil di babak perempat final, Jumat (25/9), berhasil mengalahkan lawan-lawannya sehingga mereka berhak maju ke semifinal.
Ganda putra nomor satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan tanpa kesulitan menaklukkan pasangan Korea Selatan Hwang Ji Man/Shin Baek Cheol dengan 21-13 21-19. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 ini hanya perlu waktu 31 menit untuk mendapatkan tiket semifinal.
Setelah itu, pasangan lainnya dari Pelatnas Cipayung, Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang lolos. Mereka menyingkirkan unggulan ketujuh dari Malaysia Abdul Latif Mohd Zakry/Mohd Tazari Mohd Fairuzizuan dengan rubber set 25-23 16-21 21-10.
Tiket terakhir ke semifinal diraih oleh Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan. Unggulan kedelapan ini juga harus berjuang selama tiga set, sebelum menang 21-19 12-21 21-16 atas unggulan keempat dari Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Dengan demikian, sudah bisa dipastikan Indonesia meloloskan satu wakilnya ke final nomor ganda putra. Tiket ke partai puncak itu akan diperebutkan oleh Kido/Hendra dengan Alvent/Hendra AG.
Sementara itu, Yonathan/Rian, akan menantang pemain senior Amerika Serikat Howard Bach/Tony Gunawan. Pasangan yang menjadi juara di Kejuaraan Dunia 2005 itu melangkah ke semifinal setelah menang 22-20 18-21 21-9 atas pasangan Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata.
Bukan cuma ganda putra yang memastikan satu wakil di final. Nomor tunggal putra pun demikian, karena bakal terjadi "perang saudara" saat Simon Santoso bertemu Taufik Hidayat.
Indonesia paling banyak tempatkan wakil di semifinal
Turnamen berhadiah total 200.000 dollar AS ini tampaknya sangat bersahabat dengan para pemain Indonesia. Buktinya, sebagian besar punggawa Tanah Air meraih kesuksesan karena berhasil menembus semifinal.
Tercatat, ada delapan wakil Indonesia yang lolos ke babak empat besar tersebut. Dengan demikian, Indonesia yang paling banyak menempatkan pemainnya di semifinal, mengungguli China yang hanya meloloskan lima wakil, disusul tuan rumah Jepang (2 wakil), serta Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Korea Selatan dan Denmark, yang masing-masing menempatkan satu wakil.
Dari delapan wakil tersebut, ganda putra yang paling banyak memberikan kontribusi karena ada tiga pasangan yang bakal bertarung. Dan, di nomor ini juga ada peluang terjadi all-Indonesian final dengan harapan, Yonathan/Rian bisa taklukkan Bach/Tony.
Selain itu, ganda campuran juga berpotensi terjadi all-Indonesian final. Harapan itu terwujud jika Nova Widianto/Liliyana Natsir bisa singkirkan unggulan keenam dari Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa mengalahkan pasangan Thailand Songphon Anugritaywon/Kunchala Voravichitchaikul.
Sedangkan untuk ganda putri, harapan hanya tertumpu kepada unggulan keenam Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. Finalis Singapura Terbuka ini bakal menghadapi unggula kelima dari China, Ma Jin/Wang Xiaoli.
Satu-satunya nomor yang tidak menghadirkan pemain Indonesia adalah tunggal putri karena dua pemain yang tampil di sektor ini sudah tersingkir di babak-babak awal. Maria Kristin Yulianti langsung gagal di babak pertama, sedangkan Adriyanti Firdasari yang sempat membuat kejutan dengan menggulingkan pemain nomor satu dunia Zhou Mi, gagal melewati babak kedua.
Sumber : Kompas.com