Maria Febe Kusumastuti menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa pada turnamen SGC Thailand Open Grand Prix Gold 2011 yang berlangsung di Bangkok, Thailand. Dari tiga tunggal putri yang langsung berada di babak utama, praktis hanya Febe yang menjadi harapan terakhir. Dua singlelar lainnya gagal menembus babak kedua.
Menghadapi pemain Rusia Anastasia Prokopenko, Febe harus bermain panjang selama tiga game. Set pertama Febe kalah dalam pertarungan power. Lawan terlihat memiliki smash keras yang selalu bisa menghasilkan angka lewat smash keras yang menjadi andalannya. Febe hanya bisa menyamakan kedudukan saat game pertama di mulai. Selebihnya lawan menguasai lapangan hijau. Game pertama Febe tertinggal jauh dengan 11-21. Di game kedua Febe bangkit dari kekalahannya. Febe juga mulai berani melepaskan smes ke lapangan lawan. Jeda game kedua Febe unggul dengan 11-7. Febe yang memegang kendali permainan sampai angka 14-8, seperti kehilangan konsentrasi. Lawan pun bisa bangkit dan mengejar perolehan angka sampai 14-13. Selanjutnya perolehan angka sedemikian rapat sampai lawan bisa menyamakan kedudukan pada angka kritis 18-18 dan 19-19. Beruntung Febe bisa menamatkan perlawanan pemain Rusia pada game kedua dengan 21-19.
Pada game penentuan, Febe sempat membuat cemas pendukung Indonesia yang hadir di C U Sport Complex, Bangkok. Pasalnya, Febe selalu tertinggal dalam perolehan angka dan sempat tertinggal jauh dengan 3-9. Tetapi Febe mampu bangkit dan bisa menyamakan kedudukan dengan 11-11. Febe yang mulai bisa mempelajari permainan lawan meluncur cepat dan menutup game ketiga dengan 21-14. Seperti yang di lansir situs resmi PB PBSI, Febe mengakui mengalami ketegangan pada game kedua.
“Game kedua sempat tegang karena posisi saya masih tertinggal 0-1, namun setelah memenangkan game tersebut, game ketiga mainnya bisa lebih lepas,” ungkap Febe.
Dengan keberhasilan ini Febe berhak mengantongi tiket babak kedua dan akan menghadapi pemain China Li Xuerui. Febe belum pernah sekalipun bertemu pemain China yang memiliki peringkat 16 dunia ini. Mengomentari pertemuannya dengan juara tunggal putri Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2010 ini seperti yang di muat website PB PBSI, Febe berujar “Pokoknya saya akan mencoba mengeluarkan permainan terbaik saya, selain itu juga mempelajari kelemahan lawan.”
Dua tunggal putri lainnya yang juga berasal dari pelatnas menyerah dibabak awal dari lawan-lawannya. Aprilia Yuswandari yang harus menghadapi pemain yang lolos babak kualifikasi tak berkutik ketika menghadapi Sayaka Takahashi dengan 19-21, 13-21. Lindaweni Fanetri pun tak mampu berbicara banyak saat harus menghadapi unggulan kedua dari China Jiang Yanjiao. Linda menyerah dengan 7-21, 12-21.
Di tunggal putra pun tinggal tersisa satu pemain saja. Tommy Sugiarto yang berada pada unggulan kesebelas mampu menerobos babak ketiga. Bermain sebanyak dua kali dalam satu hari, Juara Sirnas Bengkulu 2011 menang di babak pertama dari Carl Baxter asal Inggris dengan 21-14, 17-21, 21-11. Di babak kedua Tommy menang atas pemain asal Jepang yang lolos babak kualifikasi Shu Wada dengan 21-9, 21-10.
Andre Kurniawan Tedjono harus mengubur impiannya untuk bisa melanjutkan pertandingan di babak berikutnya. Pemain India Sourabh Verma memupuskan impian Andre dan mengalahkannya dengan 15-21, 21-19, 22-20. Evert Sukamta pun mengalami nasib yang sama. Hanya bedanya ia bisa menerobos babak kedua. Tetapi di babak kedua ia menyerah dari unggulan ke empat belas P Kashyap asal India dengan 13-21, 14-11. (AR)