Dinar Dyah Ayustine berhasil mencuri perhatian penggemar bulutangkis setelah berhasil mengalahkan unggulan demi unggulan untuk menjadi juara di Indonesia International Challenge 2013. Hasil ini merupakan kebangkitan kembali bagi Dinar yang terakhir merasakan gelar juara tahun 2011 di ajang Sirkuit Nasional (Sirnas).
Dinar sudah menundukkan unggulan sejak babak pertama. Dinar berhasil melanjutkan kemenangannya di partai puncak saat ia harus berhadapan dengan Stefani Stoeva. Menghadapi unggulan enam itu, Dinar sempat tak bisa melepaskan tekanan di game pertama. Ia terus tertekan dengan permainan rally dan penempatan bola apik dari Stefani, ia pun menyerah dengan skor 13-21 di game pembuka ini.
Namun, Dinar akhirnya mulai merubah tempo permainan di game kedua. Ia berhasil terus unggul. Bola pengembalian Stefani yang melebar membuat Dinar menutup game kedua dengan 21-15. Memasuki game ketiga, unggul stamina, Dinar memaksakan permainan berjalan dengan tempo lebih cepat. Ia unggul 11-6 di interval dan terus memimpin. Ia unggul 20-11, sebelum akhirnya meraih gelar juara dengan menang 21-12.
"Di dua game berikutnya saya memaksa untuk bermain cepat, main dengan bola-bola setengah, dan mempercepat bola di depan net," ujar Dinar tentang rahasia kemenangannya.
Dinar sama sekali tidak menyangka akan keluar sebagai juara. Undian turnamen yang cukup berat memang ia hadapi. Di babak pertama ia sudah harus bersua dengan unggulan tujuh, Renna Suwarno. Kemudian ia harus berhadapan dengan seniornya Febby Angguni yang merupakan unggulan pertama di babak perempat final. Millicent Wiranto sang unggulan empat menjadi lawan dia di semifinal.
"Saya tidak menargetkan untuk juara sebetulnya, tapi saya hanya ingin menang di tiap pertandingan, dan bersyukur sekali akhirnya bisa jadi juara, ini gelar pertama (internasional –red) saya," lanjutnya.
Dari perjalannya di Indonesia International Challenge 2013 ini, Dinar mengakui partai final menjadi pertarungan terberatnya, setelah di babak-babak sebelumnya berhasil ia menangkan dalam dua game langsung.
"Stoeva paling berat, kemarin Febby bermain kurang begitu bagus, jadi final ini pertandingan terberat saya selama di sini," pungkasnya. (IR)