
Sumber foto: badmintonindonesia.orgIndonesia gagal meraih gelar di ajang Denmark Open Super Series Premier 2013. Hal ini terjadi setelah kegagalan yang dialami oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final yang digelar kemarin (20/10).
Berhadapan dengan ganda Korea Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, Ahsan/Hendra menyerah 19-21 dan 16-21 di laga pamungkas. Performa Ahsan dan Hendra sendiri memang bisa dibilang tidak begitu gemilang selama di Denmark. Sejak laga perdana mereka di babak kedua, Ahsan/Hendra berhasil dipaksa bermain ketat oleh lawan-lawannya. Ternyata hal ini disebabkan oleh Ahsan yang mengalami cedera bahu.
"Sejak babak perempat final mulai terasa, tapi terlepas dari hal itu pasangan Korea pun bermain bagus di final tadi," ujar Ahsan kepada
pbdjarum.org.
Hal ini pun diutarakan oleh sang pelatih Herry Iman Pierngadi yang turut mendapingi laga mereka di Odense.
“Sejak awal kondisi Hendra/Ahsan memang tidak pada top performance. Ahsan mengalami cedera pada bahu kanan, sehingga ia tidak bisa melakukan smash dengan maksimal. Pokoknya Hendra/Ahsan tidak dapat bermain seperti biasanya,” kata Herry seperti dilansir di situs resmi PP PBSI.
Selain itu, Herry juga menganalisa bahwa duet Lee dan Yoo dinilainya lebih baik dibanding saat Lee berduet dengan Ko Sung Hyun dimana pasangan Lee/Ko tak bisa mengalahkan Ahsan/Hendra ditiga pertemuan sepanjang tahun 2013 ini.
“Pasangan Korea juga mainnya bagus, mereka jarang membuat kesalahan sendiri. Menurut saya kombinasi Lee/Yoo lebih baik, pertahanan mereka lebih rapat,” lanjutnya.
Seharusnya pasangan Ahsan dan Hendra akan melanjutkan laganya ke French Open Super Series 2013, namun dengan cedera yang dialami Ahsan, maka pasangan yang kini menghuni rangking 2 dunia itu batal berangkat.
Sementara itu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga gagal menyumbangkan gelar juara. Tontowi/Liliyana kalah 11-21, 20-22 dari seterunya asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei. (IR)