
Sumber foto: badmintonindonesia.org
Tunggal putra Indonesia, Simon Santoso harus mengakui keunggulan pemain asal China, Gao Huan dibabak kualifikasi turnamen Malaysia Open Super Series Premier 2014. Pemain ranking 67 dunia ini kalah melalui pertandingan rubber game dengan skor 21-14, 22-24, 19-21 yang berlangsung di Stadium Putra Bukit Jalil, Malaysia.
Seperti dilansir
badmintonindonesia.org. Marleve Mainaky, asisten pelatih putra mengatakan Simon banyak melakukan kesalahan sehingga banyak mati-mati sendiri bolanya. Sedangkan pemain China menerapkan permainan safe. Kalau saja Simon mainnya sabar mungkin tidak seperti ini.
Sedangkan Simon mengungkapkan bahwa di saat match point, ia bermain terlalu hati-hati dan kurang tenang. Sebetulnya lawan tidak terlalu berbahaya, tidak ada yang istimewa sekali, tetapi mainnya cukup rapi.
“Permainan depan Gao cukup baik, tetapi serangannya tidak terlalu berbahaya. Tipe permainannya berbeda dengan pemain-pemain China lainnya,” sahutnya Simon.
Simon pun menambahkan, ia sudah berusaha main semaksimal mungkin di turnamen Korea Open dan Malaysia Open agar dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan. Namun hasilnya tidak memuaskan. Ia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada pihak PBSI. Apapun keputusan nanti ia akan tetap menghormatinya.
Sejak menderita penyakit gondongan pada akhir 2012 dan mengalami cedera pinggang di pertengahan 2013, ia belum juga kembali ke performa terbaiknya. Akibatnya, ia terpaksa absen di sejumlah turnamen. Peringkatnya pun otomatis menurun drastis. ia bahkan pernah menghuni di jajaran 100 besar dunia pada Oktober tahun lalu. Di akhir tahun 2013, ia berhasil meraih gelar juara di ajang Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 dan Prim-A Kejurnas PBSI 2013.
"Kalau ditanya, saya pribadi sih masih ingin dan optimis bisa bangkit. Saya merasa masih bisa bersaing di kancah bulutangkis dunia. Seandainya saya harus keluar dari Pelatnas pun, saya masih tetap akan bermain bulutangkis. Setidaknya saya lihat dulu dalam waktu setahun kedepan," tutur Simon. (DS)