Ajang HSBC BWF World Tour Super 1000 ketiga musim ini, Kapal Api Indonesia Open 2024, berlanjut satu tahun lagi di Istora Senayan.

Berikut statistik tentang kompetisi berusia 42 tahun ini:

-     Tuan rumah adalah satu-satunya negara yang berhasil menyapu bersih pertandingan sebanyak empat kali (1983, 1996, 1997, 2001). Jepang dan China memiliki harapan yang diunggulkan di kelima kategori musim ini.

-     Jepang telah menghasilkan titlist pada tujuh dari delapan edisi terakhir.

-     Menariknya, mereka belum meraih kemenangan di ganda putra namun mereka dapat mengandalkan unggulan keenam Takuro Hoki/Yugo Kobayashi untuk memperbaiki anomali tersebut.

-     Mereka juga menunggu juara ganda campuran perdananya. Yuta Watanabe/Arisa Higashino menjadi unggulan ketiga.

-     Rekor medali emas berturut-turut juga dimiliki pasangan campuran – lima medali emas diraih Tri Kusharjanto/Minarti Timur dari Indonesia pada 1995-1999.

-     Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong bisa terpaut dua poin untuk menyamai itu.

-     Empat dari tujuh unggulan tunggal putri berasal dari China, jumlah tertinggi dalam suatu sektor dalam lima tahun terakhir. Jepang memiliki jumlah yang sama di ganda putri pada tahun 2019.

-     Jika Chen Yu Fei mempertahankan gelarnya, ia akan menjadi pemain tunggal putri pertama sejak rekan senegaranya Li Xuerui pada tahun 2014 yang meraih dua kemenangan berturut-turut.

-     Semua unggulan teratas yang tersisa telah meraih kesuksesan sebelumnya, meskipun gol tunggal Chen Qing Chen/Jia Yi Fan terjadi tujuh tahun lalu. Kemenangan pada tahun 2017 tersebut tetap menjadi kemenangan terakhir China dalam nomor ini.

-     Namun, nomor yang paling lama belum mereka kuasai adalah tunggal putra, di mana finalis Singapore Open Shi Yu Qi (2) dan Li Shi Feng (6) menjadi unggulan.

-     China belum pernah merayakan juara tunggal putra setelah Xiong Guobao menang pada tahun 1989.

-     Penantian terlama bagi Indonesia untuk meraih kejayaan adalah di tunggal putri. Gelar Ellen Angelina tahun 2001 adalah gelar terbaru mereka.

-     Unggulan ketiga Jonatan Christie dan unggulan ketujuh Anthony Sinisuka Ginting bisa memperbaiki ketertinggalan 12 tahun di tunggal putra yang belum pernah menobatkan pemain Indonesia setelah Simon Santoso pada 2012.

-     Begitu pula dengan unggulan kedelapan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang mendapat insentif menjadi ratu ganda putri lokal pertama sejak Vita Marissa/Liliyana Natsir pada 2008.

-     Kesuksesan mereka akan membuat Indonesia menjadi yang terdepan di disiplin tersebut dengan raihan 14 gelar. Saat ini, mereka berada di peringkat 13 bersama China.

-     Meskipun Lee Chong Wei adalah perebutan gelar terbaru mereka (2016), ganda putra adalah kategori yang paling lama dilalui Malaysia tanpa kemenangan. Unggulan kelima Aaron Chia/Soh Wooi Yik adalah pesaing mereka untuk mengulangi prestasi Zakry Latif/Fairuzizuan Tazari pada tahun 2008.

-     Seo Seung Jae adalah satu-satunya pemain yang diunggulkan di dua nomor (unggulan ketiga di ganda putra bersama Kang Min Hyuk dan keempat bersama Chae Yu Jung di ganda campuran). Tidak ada pemain yang pernah mengikuti dua event pada edisi yang sama sejak Zhang Yawen dari China pada tahun 2006 (ganda putri dan campuran).

-     Terlepas dari silsilah mereka, Korea sedang mengalami kekeringan di ganda campuran. Kim Dong Moon/Ra Kyung Min memenangkan mahkota campuran mereka sebelumnya 21 tahun lalu.

-     Kemenangan ketiga Nami Matsuyama/Chiharu Shida akan menjadikan mereka sebagai pemain ganda putri tersukses bersama Rosiana Tendean, Eliza Nathanael, dan Yu Yang.

-     Statistik Unggulan: Mulai tahun 2011, pasangan China dan Jepang telah memenangkan 11 dari 12 final ganda putri. (NAF/BWF)