Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [New Zealand Open Grand Prix 2014] Ganda Campuran Memastikan Gelar Juara
19 April 2014
[New Zealand Open Grand Prix 2014] Ganda Campuran Memastikan Gelar Juara
 
 

Indonesia memastikan gelar juara ganda campuran turnamen New Zealand Open Grand Prix 2014. Kepastian diperoleh setelah pasangan Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti mengalahkan pasangan Taipei, Huang po Jui/Shuai Pai Ling dengan mudah di babak semifinal. Sebelumnya, pasangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika sudah maju ke final lebih awal.

Di babak semifinal ini, Edi/Melati menang dua game langsung. Mereka hanya butuh waktu 27 menit untuk menaklukkan pasangan Taipei dengan skor telak, 21-7 dan 21-13. Edi, ketika dihubungi menceritakan bahwa pertandingan perempat final kemarin mereka bermain rubber game karena  sedang tidak dalam kondisi prima pada pergerakan kakinya. Sehingga mereka bermain dengan bola-bola drive yang membuat lawan bisa mengontrol permainan.

“Dari hasil perempat final, kami mengubah strategi untuk bermain agar lebih banyak menggunakan tempo cepat dan lebih banyak menyerang. Jadi kami bisa memegang permainan dan poin pun terus bertambah. Alhamdulilah, akhirnya bisa menang dengan skor cukup jauh,” ujar Edi atau biasa disapa Obama ini.

Melati pun menambahkan bahwa setelah hasil sebelumnya bisa mengalahkan pasangan Taipei, mereka mainnya jadi lebih waspada. Menurutnya, permainan Taipei hampir sama jadinya mereka sudah bisa mengatisipasi serangan dan permainan lawan. Makanya sejak awal mereka mampu mengontrol permainan. Pasangan Taipei juga banyak melakukan kesalahan sendiri.

Sedangkan pasangan Eko/Annisa berhasil mengalahkan pasangan unggulan dan juga teman satu timnya, Irfan Fadhilah/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka pun tidak mudah memenangkan pertarungan ini. Mereka harus melewati pertarungan rubber game untuk memenangkan pertandingan ini. Bahkan butuh waktu yang cukup lama, yaitu 57 menit dengan skor 15-21, 21-13 dan 21-15.

“Game pertama telalu banyak bermain bertahan dan banyak mati-mati sendiri. Game ke-2 dan game ke-3, kami mulai berani dan berinisiatif untu menyerang. Dari situ poin kami makin tambah. Selain menyerang, kami juga harus bisa menjaga focus bermain itulah kunci kemenangan kami tadi,” sahut Eko.

“Lebih menjaga fokusnya. Kebetulan kami juga sudah tahu, cara permainan dan kebiasaan mereka saat berlatih bersama di Pelatnas,“ sahut Annisa.

Bertemu dengan satu tim di babak final, Edi atau disapa Obama menjelaskan bahwa yang pasti harus siap. Bukan hanya dari segi teknik, tetapi non teknis juga harus siap karena hampir setiap hari berlatih bersama pastinya sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ia dan Melati pun akan berusaha menampilkan permainan yang terbaik.

“Semoga di final nanti, bisa menghibur dan InsyaAllah hasil akhirnya bisa menjadi kemenangan. Itu semua mereka serahkan kepada sang pencipta,” sahut Obama, sambil tersenyum. (DS)