
Atlet besutan PB Djarum Mohammad Ahsan yang berduet dengan Hendra Setiawan akhirnya gagal menjadi juara BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Di partai final, kembali sang juara dunia 2013 itu harus mengakui keunggulan pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Di game pertama, Ahsan/Hendra sempat berhasil memimpin laju raihan angka. Mereka memimpin 11-9 di interval. Sayang, beberapa kesalahan sendiri yang beruntun membuat mereka justru kehilangan game pembuka ini dengan 18-21.
Juara bertahan turnamen yang kini memperebutkan hadiah total US$ 750,000 ini tak bisa lepas dari tekanan Lee/Yoo. Tertinggal cukup jauh 1-7, dan 5-11 di interval mereka masih juga belum bisa mengembangkan permainan. Bahkan jelang akhir laga, Ahsan/Hendra tertinggal 12-20. Mereka sempat menambah lima angka sebelum akhirnya melapaskan gelar juara untuk pasangan Korea tersebut 17-20.
“Di pertandingan tadi kami terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri, ditambah pertahanan kami juga tidak bagus hari ini,” ujar Hendra usai laga.
“Saya pun hari ini tampil kurang bagus, pertahanan saya kurang bagus. Tentu hal ini akan menjadi evaluasi kami kedepannya, saya akan berusaha untuk memperbaiki pertahanan, power dan stamina saya,” tambah Ahsan.
Ganda Korea disisi lain mengaku sangat senang dengan catatan prestasi mereka di Istora. “Kami tentu bahagia dengan kemenangan ini, kami berharap akan bisa semakin baik kedepannya, kami juga sedang berupaya untuk menaikan ranking,” ujar Lee saat ditemui pers.
Dalam dua minggu terkahir, Ahsan/Hendra memang dipaksa mengakui keunggulan Lee/Yoo. Di final Japan Open Super Series 2014 pekan lalu, Ahsan/Hendra kalah di partai puncak dari ganda nomor enam dunia itu. Di Jepang, Ahsan/Hendra kalah dengan 12-21 dan 24-26.
