Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF Super Series Final 2014] China Borong Dua Gelar
24 Desember 2014
[BWF Super Series Final 2014] China Borong Dua Gelar
 
 

Rangkaian turnamen bulutangkis super Series dan Super Series Pemier 2014 akhirnya usai. Penutupan kejuaraan yang diselenggarakan oleh badan bulutangkis dunia ini di tandai dengan usainya kejuaraan BWF Super Series Final 2014 yang dilaksanakan di Dubai. Kontingen China berjaya dengan merebut dua gelar juara. Sementara Taipei, Korea Selatan dan Jepang masing-masing berbagi satu gelar juara. Indonesia yang tahun lalu berhasil membawa pulang gelar juara dari ganda putra akhirnya kali ini pulang dengan tangan hampa.

Cedera memaksa Mohammad Ahsan memilih mundur dari kejuaraan yang menyediakan hadiah total US$ 1.000.000,-. Mohammad Ahsan mundur karena cedera pinggang kembali menderanya. Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan memberikan kemenangan kepada ganda China Chai Biao/Hong Wei saat penyisihan grup. Gelar juara ganda putra akhirnya berhasil di bawa pulang oleh ganda Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Pada babak final, ganda nomor satu dunia ini menghentikan ganda China Chai Biao/Hong Wei melalui pertandingan dramatis rubber game 19-21, 21-19, 21-16.

Harapan untuk memetik gelar juara dari ganda campuran akhirnya juga pupus. Andalan Indonesia, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil tidak pada performanya. Juara All England 2014 ini mengalami dua kekalahan dan hanya sekali menang di babak penyisihan grup. Zhan Nan/Zhao Yunlei dari China menjadi kampiun setelah menyisihkan pasangan China lainnya Liu Cheng/Bao Yixin yang menang di babak final dengan 21-15, 21-12.

“Kalau sekelas Tontowi/Liliyana, kualitas permainan tidak ada yang perlu di tingkatkan lagi karena memang sudah maksimal. Namun saat bertanding di Super Series Final, peak performa mereka sedang menurun,” ujar Edwin Iwiawan seperti yang di lansir website PBSI.

Cedera rupanya menjadi momok yang menakutkan bagi pemain Indonesia. Nitya Krishinda Maheswari juga mundur akibat kram setelah beramin lebih dari satu setengah jam. Nitya yang berpasangan dengan Greysia Polii memilih mundur saat bertemu dengan pasangan Jepang Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda. Gelar juara ganda putri akhirnya di raih pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi  yang menundukkan wakil China Tian Qing/Zhao Yunlei dengan 21-17, 21-14.

Tommy Sugiarto yang menjadi satu-satunya wakil  Indonesia di Tunggal putra akhirnya juga gagal. Tommy menelan tiga kali kekalahan dan menjadi juru kunci pada putaran penyisihan grup. Pemain China, Chen Long tampil sebagai yang terbaik. Chen Long mengalahkan Wakil Eropa Hans Kristian Vittinghus dengan 21-16, 21-10.

Di nomor tunggal putri, dominasi China runtuh. “Duo Wang”, Wang Yihan dan Wang Shixian yang menjadi wakil China, tak mampu berbicara banyak. Kedua pemain yang biasanya merajai  bulutangkis putri dunia ini bahkan tak mampu menembus babak empat besar. Pemain muda China Taipei, Tai Tzu Ying akhirnya keluar sebagai pemenang di babak final. Tai Tzu Ying memenangi laga final dengan menundukkan wakil Korea Selatan Sung Ji Hyun dengan 21-17, 21-12. (AR)