Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [All England Super Series Premier 2015] Tontowi/Liliyana Maju Ke Final
08 Maret 2015
[All England Super Series Premier 2015] Tontowi/Liliyana Maju Ke Final
 
 

Ganda campuran Indonesia unggulan ke-4, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, akhirnya maju ke babak final All England Super Series Premier 2015. Pada laga semifinal hari Sabtu (7/3) kemarin, Tontowi/Liliyana berhasil menghentikan langkah pasangan unggulan ke-2 asal Denmark, Joacim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen bertempat di arena Barclaycard Brimingham, Inggris.

Di awal pertandingan, kedua pasangan ini saling kejar mengejar perolehan angka. Dengan bergulirnya waktu, pasangan Indonesia pun akhirnya mampu mendominasi permainan. Dan game pertama pun akhirnya diraih oleh pasangan Indonesia dengan skor, 21-17.

Lanjut ke game dua, pasangan Indonesia pun langsung menekan pertahanan lawan. Mereka bermain lebih agresif dan makin percaya diri. Bahkan, mereka seolah sudah tahu pola permainan pasangan Denmark ini. Tepat di waktu 42 menit, pasangan Indonesia ini pun mengakhiri pertarungan dengan kemenangan, 21-11.

Seperti dilansir badminton Indonesia.org. Tontowi menjelaskan, kalau di pertandingan semifinal ini, ia lebih fokus dari hari sebelumnya. Mencari poin satu-satu dan dari awal pun tidak boleh lengah karena lawan mainnya juga rapi dan berpengalaman. Jangan sampai di awal pertahanannya tertekan duluan dari lawan.

Sebelumnya, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto harus kembali mengakui ketangguhan pasangan asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Dimana Jordan/Debby kalah dari unggulan pertama ini dengan dua game langsung. Game pertama Jordan/Debby kalah dengan skor 15-21 dan game kedua pun menyerah dengn skor 10-21.

Otomatis, Tontowi/Liliyana akhirnya bertemu dengan pasangan China, Zhang/Zhao di partai puncak, hari Minggu (8/3) ini. Dari catatan situs BWF, untuk ke-11 kalinya kedua pasangan ini saling bertemu. Dimana, skor pertemuan sama kuat yaitu 5-5. Namun sebenarnya pertemuan terakhir kedua pasangan saat final Asian Games 2014 lalu, yang tak tercatat di situs BWF.  

"Kalau sudah final sih kami secara teknik sudah seimbang ya. Tapi bagaimana bisa mengolah fokus dan menjaga mental agar tetap baik. Harusnya kami lebih unggul secara mental di banding mereka. Karena dua tahun berturut-turut di final, kami selalu menang straight game dari mereka. Tapi itu nggak boleh membuat lengah dan harus tetap antisipasi. Karena itu bisa jadi motivasi tersendiri juga buat lawan. Kami tidak mau percaya diri secara berlebihan. Harus tetap fokus,” sahut Liliyana. (DS)