Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BCA Indonesia Open 2015] Owi/Butet Harapan Satu-satunya di Ganda Campuran
04 Juni 2015
[BCA Indonesia Open 2015] Owi/Butet Harapan Satu-satunya di Ganda Campuran
 
 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali menjadi harapan bagi tuan rumah di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015. Mereka menjadi satu-satunya wakil merah putih yang lolos ke babak perempat final turnamen yang memperebutkan hadiah total US$ 800 ribu ini.

Berhadapan dengan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo, Owi/Butet – begitu mereka akrab disapa – berhasil memenangkan laga dalam dua game langsung. Mereka menang dengan skor meyakinkan 21-12 dan 21-16.

“Di pertandingan tadi kami berusaha untuk terus fokus, karena tadi lawan sempat terlihat tidak mau ngotot karena sudah bermain di ganda sebelumnya. Tetapi di lapangan mereka ternyata tetap ngoto juga, ini kami antisipasi dengan terus fokus dan waspada,” ujar Butet usai laga.

Selanjutnya mereka akan berjumpa dengan Liu Cheng/Bao Yixin, unggulan lima asal Tiongkok. Mereka berhasil melangkah ke babak delapan besar setelah menghentikan wakil PB Djarum, Andrei Adistia/Vita Marissa dengan 21-14, 17-21 dan 21-17.

“Kekalahan kami sebelumnya dari ganda ini mungkin karena dari kami kurang siap, untuk besok saya pribadi tidak mau memikirkan hal yang lain. Saya tidak mau memikirkan kalah menang, yang penting bisa main maksimal,” lanjut Owi.

Di Swiss Open Grand Prix Gold 2015 bulan Maret lalu, Owi/Butet dipaksa mengakui keunggulan Liu/Bao dengan 19-21 dan 19-21.

Mereka seakan menjadi pengobat bagi kekalahan junior-juniornya di laga sebelumnya. Tercatat Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta Praveen Jordan/Debby Susanto dipaksa mengakui keunggulan lawan masing-masing.

Edi/Gloria menyerah ditangan unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari Tiongkok dengan 12-21 dan 16-21, semetnara Riky/Richi menyerah ditangan pasangan suami istri unggulan tujuh, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan 17-21 dan 15-21. Sementara itu, Praveen/Debby lagi-lagi harus mengakui keunggulan Joachim Gischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan 17-21 dan 15-21.

“Sebenarnya kami ingin ada pendamping di babak-babak akhir, tetapi mereka juga bertemu lawan yang sangat berpengalaman. Semoga kedepannya mereka bisa lebih baik lagi dan bisa menemani kami,” pungkas Butet.