Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Thailand Open Grand Prix Gold 2015] Praveen/Debby Maju Ke Semifinal
03 Oktober 2015
[Thailand Open Grand Prix Gold 2015] Praveen/Debby Maju Ke Semifinal
 
 

Menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk bisa merebut gelar juara Thailand Open Grand Prix Gold 2015 dari nomor ganda campuran, pasangan Praven Jordan/Debby Susanto tetap tampil konsisten. Kemarin (2/10) di babak perempat final, unggulan ke-3 asal Indonesia menghentikan salah satu rivalnya dari Hongkong, Chan Alan Yun Lung/Tse Ying Suet dengan rubber game 21-15, 19-21, 21-14. Dengan kemenangan ini, maka Praveen/Jordan hari ini (3/10) akan kembali bertanding di babak semifinal.

Praveen/Debby sebenarnya hampir menang dua game. Namun sayang saat unggul 19-16, raihan angka pasangan Indonesia di kunci oleh lawan, hingga ganda Hongkong  berbalik menang dengan 21-19. Beruntung di game penentuan pasangan Indonesia kembali pada performanya.

“Pertama kami agak lengah pas poin 19-16, lengah satu poin. Tapi pas di poin 19 sama, kontrol bola kami kurang. Posisi itu bikin lawan jadi lebih percaya diri. Game kedua kami lengah, seharusnya kami bisa menang dua game langsung. Masuk ke game ketiga, lapangan pertama kami lebih enak anginnya. Jadi disitu kami berusaha rebut poin sebanyak mungkin, biar setelah ganti lapangan pososi lawan masih berada di bawah tekanan kami,” ujar Debby seperti yang di lansir website PBSI.

Di babak semifinal hari ini, Praveen/Debby kembali akan bertemu dengan pasangan Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Tiga kali sudah kedua pasangan ini saling berhadapan. Kemenangan masih dipegang pasangan Korea Selatan 2-1.

Debby mengaku jika kali ini ia lebih siap menghadapi ganda Korea berperingkat 7 dunia ini.

“Ketemu Ko/Kim lagi kami sudah siap sekarang. Kami juga ingin revans. Ko Sung Hyun punya teknik yang bagus, smashnya kencang dan pukulan yang bagus, mungkin besok kami harus lebih mewaspadai hal tersebut. Jangan sampai dia dapat posisi yang enak di lapangan,” ujar tutur Debby,

Pemain Korea biasanya tidak terlalu cocok dengan lapangan berangin, sementara di sini anginnya kencang. Stategi ke situ juga harus kami susun,” sambungnya. (AR)