Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Denmark Open Super Series Premier 2015] Dua Ganda Ke Babak Kedua
14 Oktober 2015
[Denmark Open Super Series Premier 2015] Dua Ganda Ke Babak Kedua
 
 

Hari pertama kejuaraan bulutangkis Denmark Open Super Series Premier 2015 tak hanya menyelesaikan seluruh babak kualifikasi tetapi juga memainkan babak pertama ganda campuran. Dari tiga ganda campuran Indonesia yang bermain dikejuaraan berhadiah total US$ 650.000,- hanya dua pasang saja yang berhasil lolos dari babak pertama.

Unggulan ke-2 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangi laga perdana dengan menghentikan pasangan dari Denmark Niclas Nohr/Sara Thygesen. Menang di game pertama dengan 21-15, juara All England 2014 asal Indonesia ini mendapat perlawanan ketat di game kedua sebelum akhirnya menang dengan, 21-19.

Turut melaju ke babak kedua pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto. Cukup dua game ganda campuran berperingkat 9 dunia ini, menang dari pasangan asal Rusia Vitalij Durkin/Nina Vislova dengan kedudukan akhir, 21-18, 21-16.

Di babak kedua nanti, Praveen/Debby akan bertemu lawan kuat dari Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock yang merupakan unggulan ke-6. Dua kali sudah kedua pasangan ini saling berhadapan. Untuk sementara pasangan Indonesia menyerah di dua pertandingan yang telah di jalani, termasuk pada pertemuan terakhir pada kejuaraan French Open Super Series 2014.

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir selanjutnya akan bertemu dengan ganda Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo di babak kedua. Bagi pasangan Indonesia yang biasa disapa dengan sebutan Owi/Butet ini, bertemu dengan ganda Singapura berperingkat 19 dunia sudah lima kali terjadi. Belum pernah sekalipun ganda Indonesia mengalami kekalahan di seluruh pertandingan yang mereka  jalani.

Satu-satunya kekalahan yang di derita ganda campuran Indonesia di alami oleh pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili atas unggulan pertama, Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan straight game 21-15, 21-19.

Kami sudah tampil all out semuanya. Tapi sayang aja di game kedua kami nggak bisa tahan sedikit. Padahal ada peluang untuk rubber game. Kami main tanpa beban. Tapi lawan punya keunggulan yang lebih dari kami di tiga pukulan pertama. Mereka mainnya lebih rapi, dan Zhao Yunlei juga depannya bagus banget,” ujar Riky Widianto kepada badmintonindonesia.org.