Tunggal putra Indonesia kini hanya tinggal menyisakan Tommy Sugiarto, setelah pemain muda Jonatan Christie gugur di babak pertama di kejuaraan bulutangkis All England 2016. Tommy Sugiarto bahkan mencatatkan dirinya sebagai penumbang pemain unggulan di kejuaraan yang di sebut-sebut sebagai kejuaraan tak resmi ini.

Sebenarnya Tommy mengawali babak pertama dengan bertemu pemain unggulan ke-8 Chou Tien Chen. Rekor Tommypun dengan pemain nomor satu China Taipei itupun tidak terlalu bagus. Tommy baru bisa menang sebanyak dua kali dari enam pertemuan. Dengan posisi underdog, rupanya Tommy bisa membalikan semua data statisktik. Tommy bermain lepas dan bisa mengalahkan lawan hanya dalam dua game saja, 21-14, 21-14. Dengan kemenangan ini head to head pun berubah 3-4, tetapi masih untuk keunggulan Chou Tien Chen.

Di babak kedua, kembali Tommy harus berhadapan dengan pemain yang sudah empat kali mengalahkannya. Marc Zwiebler, pemain asa Jerman sudah enam kali ditemui Tommy dan andalan Indonesia ini baru bisa menang sebanyak dua kali.

Sementara itu Jonatan Cristhie gagal melanjutkan perjuangan. Ia di hadang unggulan ke-4 dari Jepang, Kento Momota. Meski sempat mencuri game pertama dengan 21-19, pemain yang biasa disapa dengan sebutan Jojo ini kalah di dua  game tersisa dengan, 18-21, 13-21.

“Saya akui untuk pertandingan kelas super series, masih banyak yang harus saya tingkatkan. Dari segi fisik, stamina maupun teknik. Sayang di game kedua saya kurang berani berspekulasi, padahal sudah sempat unggul. Saya banyak hati-hati di game kedua,” ujar Jonatan kepada badmintonindonesia.org.

“Momota pintar di lapangan. Dia pintar membaca pukulan lawan, penempatannya bagus, sama serangannya juga tau kapan harus colong atau harus sabar dulu,” sambung tambah Jonatan.