Lama sudah gelar juara dunia tunggal putra lepas dari genggaman pasukan merah putih. Taufik Hidayat menjadi pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang bisa mencicipi gelar juara. Taufik membawa pulang gelar juara pada tahun 2005 saat kejuaraan dunia bulutangkis digelar di Anaheim, Amerika Serikat.
Selama kurun empat belas tahun, bukan para pemain Indonesia tidak pernah mencoba mengejar gelar bergengsi. Di setiap kejuaraan dilaksanakan, para pemain Indonesia selalu berusaha keras untuk merebut gelar juara. Taufik Hidayat misalnya. Ia masih terus mencoba mempertahankan gelar yang ia dapat. Tetapi ditahun 2006 ia terhenti di tangan Chen Hong pada babak perempat final. Sony Dwi Kuncoro pada tahun yang sama juga terjerembab ditangan pemain Tiongkok Lainnya, Bao Chunlai pada babak perempat final.
Di tahun 2007 harapan sempat berada pada pundak Sony Dwi Kuncoro. Dengan lugas ia membabat pemain-pemain pada masa itu, seperti Lee Chong Wei, Peter Hoeg Gade dan Chen Yu. Sayangnya ia masih kurang kuat saat menghadapi sang “Super Dan”. Sony hanya bisa menjadi runner up setelah dikalahkan Lin Dan pada babak puncak dengan 11-21, 20-22.
Di tahun 2009 sebenarnya Sony dan Taufik melesat sampai babak semifinal. Namun sayangnya usaha mereka kembali gagal. Para pemain Tiongkok menjadi batu sandungan bagi mereka. Sony gagal membendung Lin Dan. Ia kalah rubber game di babak empat besar dengan 14-21, 21-13, 15-21. Sementara Taufik dikalahkan oleh Chen Jin dengan 16-21, 6-21.
Usaha Taufik Hidayat di tahun 2010 juga kandas. Ia harus puas sebagai runner up. Padahal Taufik bisa mengalahkan pemain kuat seperti Lee Chong Wei dari Malaysia dan Park Sung Hwan dari Korea. Usaha Taufik untuk merebut gelar keduanya dihadang oleh pemain Tiongkok, Chen Jin dengan 13-21, 15-21.
Lepas kejayaan era Taufik Hidayat dan kawan-kawan, Indonesia sempat berharap pada Tommy Sugiarto dan pemain jangkung Dyonisius Hayom Rumbaka. Prestasi terbaik sempat diukir oleh Tommy di tahun 2014. Namun ia belum bisa meraih seperti seniornya, taufik Hidayat. Putra mantan pemain bulutangkis nasional, Icuk Sugiarto ini hanya mencatatkan dirinya sebagai semifinalis di tahun 2014 sebelum dikalahkan oleh Chen Long 16-21, 20-22.
Mulai tahun 2017, ajang BWF World Championships memunculkan darah baru dari Indonesia seperti Anthony Sinisuka Ginting. Lalu di tahun 2018 bertambah dengan hadirnya Jonatan Christie. Dua nama inilah yang nantinya akan menjadi harapan Indonesia di tahun 2019. Bukan tidak mungkin mereka bisa meraih seperti yang pernah direbut oleh Taufik Hidayat. Apalagi pemain senior Tommy Sugiarto juga ikut sama-sama berjuang di Baseel, Swiss. (AR)