Pasangan campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akhirnya menjejaki langkahnya ke partai puncak All England Open 2020 BWF World Tour Super 1000 usai memetik kemenangan atas pasangan tuan rumah Marcus Ellis/Lauren Smith di babak semifinal, Sabtu (14/3) kemarin.
Berlaga di Brimingham Arena, Inggris dalam durasi pertarungan 68 menit itu harus dilakoni oleh Praveen/Melati. Mengamankan game pertama dengan angka kemenangan 21-15. Tetapi sayang kesempatan hanya bermain dua game pun lepas saat dipaksa melakoni adu setting. Praveen/Melati kalah dengan angka 21-23 di game duanya. Tak mau terulang seperti di game dua, Praveen/Melati langsung berusaha menekan lawan. Hasilnya Praveen/Melati dapat meraih game penentu dengan angka, 21-11.
"Bisa dibilang kami tadi kecolongan di game ke dua. Sudah unggul jauh, akhirnya sempat kekejar. Itu yang membuat kami kehilangan game dua. Untungnya di game tiga kami bisa menguasai permainan dari awal. Bisa dilihat sendiri dari hasil poin yang cukup jauh," ucap Praveen, dilansir badmintonindonesia.org.
Diakui Praveen, melawan pasangan Eropa yang memiliki ciri khas tersendiri membuat game keduanya lepas dari tangan mereka. "Ada beberapa poin kami kebawa permainan mereka. Permainan Eropakan taktus baget, dengan segala cara seperti melambatkan tempo akan mereka lakukan. Dan mereka berhasil di game kedua. Kami akhirnya nggak mau kecolongan lagi di game ketiga, " sambung Praveen.
"Kami banyak komunikasi dan tetap saling mengingatkan, sudah kehilangan game dua tadi. Game tiga jangan terpengaruh," sambut Melati.
Ke babak final All England Open 2020, Praveen/Melati kemudian akan berhadapan dengan pasangan yang lebih diunggulkan asal Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Pertandingan pada Minggu (15/3) ini, akan menjadi pertemuan keenam mereka. Praveen/Melati sendiri sebelumnya sudah mengoleksi tiga kemenangan terakhir dari Puavaranukroh/Taerattanachai.
“Kalau dibilang seberapa puas, kami cukup puas dengan penampilan hari ini. Cuma ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, buat besok terutama. Karena besok kan sudah final, dan lawan Thailand juga nggak mudah. Mereka punya kualitas, jadi kami mau mempersiapkan diri lagi,” jelas Praveen.
“Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu pola mainnya juga. Harus siap capek, karena mereka tenaganya kuat dan nggak gampang mati. Besok komunikasi harus lebih dijaga,” tutup Melati. (ds)