Harapan Indonesia untuk mendapatkan kemenangan dari partai ketiga pada putaran penyisihan Grup A, akhirnya kandas. Putri Kusuma Wardani yang dipercaya mengisi sebagai tunggal kedua belum bisa menyumbangkan angka kemenangan. Putri yang harus melawan pemain dengan Sayaka Takahashi, pemain Jepang berperingkat 15 dunia harus kalah dalam dua game 14-21, 19-21.
Penampilan putri sebenarnya begitu menjanjikan. Apalagi lima angka pertama yang ia raih, diperoleh dari pola permainan yang baik. Sayangnya sesudah itu ia mulai melakukan kesalahan sendiri. Putri harus merelakan game pertama dengan kekalahan 14-21.
Di awal game kedua penampilan putri belum juga membaik. Ia masih terbelenggu dengan kesalahan sendiri. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Sayaka. Serangan-serangannya bisa membuatnya memimpin sampai interval dengan 11-7. Momen kebangkitan Putri didapat usai jeda game kedua. Secara perlahan ia bisa mengejar sampai 17-17. Sayangnya sang Dewi keberuntungan sepertinya belum berpihak ke Putri. Walau sudah berusaha maksimal, Putri akhirnya kalah tipis 19-21.
"Tadi saat memimpin 5-1 di game pertama saya terlalu terburu-buru ingin cepat mematikan lawan. Padahal seharusnya tidak begitu. Untuk dapat poin harus dirancang karena lawan juta tidak gampang dimatikan," ujar Putri kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Saya puas dengan penamplan kali ini walau tidak bisa menyumbangkan angka untuk Indonesia. Saya bisa bermain dan memberikan perlawanan keras kepadanya," sambungnya.
"Dia pemain senior yang komplet penguasaan di tengah lapangan. Dia bisa bergerak cepat dan selalu bisa mengambil shutlecock saat masih di atas. Saya harus belajar dan berlatih lebih keras lagi agar tidak ketingalan saat memukul shutlecock," tambahnya.
Selanjutnya pada partai ke empat yang memainkan sektor ganda putri, Indonesia menurunkan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah. Pasangan ganda putri Indonesia yang ada diperingkat 52 dunia ini diharapkan mampu meredam ganda tidak biasa dari Jepang Yuki Fukushima/Arisa Higashino. (AR)