Tujuh gelar juara berhasil direbut oleh atlet para badminton Indonesia pada kejuaraan Spanish Para badminton International 2023. Pada ajang yang dilaksanakan di Vitoria, Spanyol, Indonesia sukses menjadi juara umum. Yang menarik dari kejuaraan yang digelar pada 20-26 Februari 2023 adalah saat tunggal putra Indonesia, Dheva Anrimusthi menjadi juara kelompok MS – SU 5. Dheva menang dari pebulutangkis Malaysia, Cheah Like Hou dalam pertandingan rubber game.
Ini menjadi kemenangan kembali Dheva atas sang penunggu unggulan pertama setelah menelan kekalahan lima kali berturut-turut. Kemenangan Dheva menjadi penting mengingat ada beberapa kejuaraan akbar yang akan dilangsungkan di depan mata, termasuk perhitungan poin menuju Paralimpik 2024.
Kemenangan Dheva atas musuh bebuyutannya tidak bisa lepas dari polesan tangan dingin sang pelatih Afiat Yuris Wirawan. Afiat yang merupakan mantan pemain nasional dan jebolan PB Djarum saat ini memang diminta secara khusus menangani Dheva. Sudah lebih dari sebulan Afiat menambah program latihan untuk Dheva.
“Bulan Januari 2023, Bapak Senny Marbun selaku Ketua Umum NPC (National Paralympic Comittee) memberikan mandat kepada saya untuk memegang Dheva supaya tidak kalah dari Cheah,” ujar Afiat.
Sebagai seorang pelatih, Afiat menilai Dheva memiliki tehnik yang baik. “Stroke Deva bagus, jangkauan bagus, bola-bolanya nyusahin lawan,” sambungnya. Hanya saja ia merasa perlu menambah program untuk meningkatkan ketahanan dan power dalam pukulan. “Secara spesifik Dheva perlu ditingkatkan lagi ketahanan pisik dan power pukulan. Disitu tambahan program agar tambah tenaga, power dan akurasinya,” lanjutnya.
Menang di Spanyol, Afiat tetap akan melakukan evaluasi terhadap Dheva. “Pasti akan ada evaluasi,” tuturnya. Ia pun mengaku telah berdiskusi secara khusus usai pertandingan final kemarin. “Masih banyak yang harus dibenahi dari sisi konsentrasi dan pengaturan tempo. Terbukti pada game kedua kemarin masih sedikit terganggu dengan masalah ini,” ungkapnya,
Afiat tetap membuatkan program lanjutan untuk Dheva. Apalagi ia melihat masih akan ada sampai sepuluh kejuaraan yang mungkin akan diikuti oleh Dheva. Ia juga berharap konsistensi Dheva akan terus terjaga mengingat ada event penting yang akan ia ikuti.
“Dheva harus menjaga kemenangan ini. Ada target dari Indonesia atau NPC. Tahun ini akan ada multi even seperti Asean Para games di Kamboja, Asian Para games di China dan tahun depan akan ada Paralimpik di Paris tahun 2024. Harapan kami mudah-mudahan Dheva bisa membawa pulang medali emas,” ucapnya.
Setelah tidak lagi menjadi pemain bulutangkis, Afiat memilih menekuni profesi sebagai seorang pelatih. Ia pernah menjadi asisten pelatih sekaligus sparing partner bagi pemain Skotlandia. Hal yang sama juga dilakukan pada tim nasional Singapura. Selain sebagai sparing partner, di Jepang juga sebagai asisten pelatih di klub Hitachi. Pulang kampung ke Indonesia ia mulai membenahi Pusdiklat USM, lalu pada akademi Karang Ayem Temanggung. Sampai saat ini ia masih aktif sebagai pelatih para badminton di SKODI (Sekolah khusus Disablitas Indonesia) Kemenpora dan yang paling anyar juga sebagai pelatih di NPC Indonesia di Solo. (AR)