Ganda putri Indonesia Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani membuka penampilan pertamanya di BWF World Junior Mixed Team Championships 2023 dengan kemenangan. Mereka menyumbangkan poin kelima untuk Indonesia, saat berhadapan Georgia. Anisanaya/Az Zahra mengalahkan Marina Ovasapyan/Elisabed Zumbulidze dengan skor 21-10, 21-6.
Di balik penampilan mereka di lapangan, rupanya ada hal tak biasa yang mereka lakukan selama pertandingan kali ini. Keduanya memilih tidak tos-tosan tangan, karena takut kesetrum saat bersentuhan.
“Tadi sempet tos-tosan pas awal, eh tapi kok kesetrum. Jadi kami memilih nggak tos-tosan habis itu. Sebelumnya di luar sebelum main juga suka kesetrum pas sentuhan, jadi suka kaget,” kata Anisanaya.
“Di permainan nggak berpengaruh ya (kalah nggak tos-tosan). Tapi kadang masih suka lupa, hampir tos-tosan akhirnya nggak jadi, hahaha,” ujar Az Zahra.
Efek kesetrum pada saat bersentuhan disebabkan oleh kulit kering pada cuaca dingin. Di Spokane, Washington, Amerika Serikat sendiri saat ini tengah dalam musim gugur. Suhu sekitar pun cukup dingin antara 10 hingga 25 derajat celcius. Suhu terendah beberapa pekan terakhir bahkan menyentuh 4 derajat celcius.
Dikutip dari Klikdokter.com, tubuh manusia sebenarnya merupakan suatu medan listrik alami. Energi listrik yang berada di dalam tubuh bertugas untuk mengatur berbagai fungsi organ, mulai dari otak hingga jantung.
Apabila tubuh berada dalam keadaan yang normal, tiga elemen utama, yakni proton (positif), elektron (negatif), dan neutron (netral) akan memiliki jumlah yang seimbang. Kendati demikian, ada kalanya salah satu elemen menjadi dominan dan menimbulkan ketidakseimbangan.
Pada saat kulit kering lebih bisa melepaskan elektron dengan mudah, sehingga orang tersebut akan kelebihan muatan positif (proton) di dalam tubuhnya.
Orang yang kelebihan elektron akan menghantarkan muatan negatif. Sementara, orang yang kelebihan proton akan menghantarkan muatan positif.
Sama seperti magnet yang hanya bisa saling tarik menarik dan menempel ketika berasal dari medan yang berbeda, muatan listrik juga begitu. Dia hanya akan bereaksi, dalam hal ini seperti tersengat listrik atau tersetrum, bila bertemu dengan muatan listrik yang berbeda.
Kalau sudah demikian, jika kulitnya bergesekan dengan orang yang kelebihan muatan negatif (elektron), keduanya pasti akan merasa seperti tersetrum listrik. Hal ini lah yang rupanya kerap dirasakan Anisanaya/Az Zahra saat bersentuhan.
Cara untuk meminimalisir resiko kesetrum adalah dengan menjaga kelembapan kulit dengan banyak minum air putih, mengaplikasikan losion atau gel pelembab, khususnya di bagian kulit yang sangat kering. Selain itu juga bisa dengan menggunakan pakaian berbahan katun.
Bahan wol, polyster atau sutra dianggap paling bisa menghilangkan keseimbangan jumlah elemen listrik di dalam tubuh.
Intinya, semakin lembap dan hangat udara, kemungkinan untuk merasa tersetrum saat kulit saling bersentuhan akan semakin kecil. (NAF)