Pupus sudah harapan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk bisa meraih medali di ajang Olimpiade Paris 2024. Hasil itu dipastikan setelah Apriyani/Fadia kembali menelan kekalahan di laga kedua babak penyisihan Grup A, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan 12-21, 22-24 pada Minggu (28/7) di Porte de la Chapelle Arena.
Sebelumnya, Apriyani/Fadia juga harus mengakui kekalahan atas lawannya asal Jepang, Mayun Matsumoto/Wakana Nagahara dengan dua game langsung 22-24, 15-21. Dengan dua kekalahan tersebut, maka dipastikan Apriyani/Fadia gagal melaju ke perempat final.
“Pastinya kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya dan tidak bisa menyumbang medali. Ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga untuk saya. Saya bisa bermain di Olimpiade, tidak semua atlet punya kesempatan ini,” papar Fadia.
Sempat unggul di game kedua, namun Apriyani/Fadia tidak bisa memanfaatkan momentum tersebut. Hal itu pun disayangkan oleh mereka.
“Sayang sekali memang di momen tadi, kami tidak bisa ambil keunggulan di gim kedua. Mungkin kalau bisa ambil, cerita bisa saja berbeda. Terasa di poin-poin kritis terutama saya, bermain kurang tenang. Sementara, lawan yang sangat berpengalaman sudah hafal sekali kebiasaan-kebiasaan, sudah tahu mau melakukan apa di momen seperti itu,” ungkap Fadia.
Bagi Fadia sendiri bertanding di Olimpiade untuk pertama kalinya, sangat dirasakan berbeda dengan pertandingan lainnya oleh Fadia.
“Di Olimpiade sejak pertandingan pertama itu layaknya final. Semangat dan suasana itu yang jadi pelajaran buat saya,” ucapnya.
Namun begitu, Apriyani/Fadia masih akan tetap bertanding di laga terakhir babak penyisihan grup, melawan wakil Malaysia, Tan Pearly/Thinaah Muralitharan.
"Masih ada pertandingan terakhir, kami tetap mau fight. Kami tidak mau memikirkan laga ini sudah tidak menentukan lagi, kami mau berjuang sebaik-baiknya," tutupnya. (AH)
Sumber: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte