
Tunggal putra SL3 Indonesia, Muhammad Al Imran sukses menaklukkan “grup neraka” di ajang Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Di babak penyisihan grup D, Imran harus bersaing dengan dua peraih medali emas Paralimpiade, yaitu Pramod Bhagat (Paralimpiade Tokyo 2022) dan Nitesh Kumar (Paralimpiade Paris 2024).
Membuka laganya di GOR Indoor Manahan, Solo, Kamis (30/10) siang, Imran merebut kemenangan 21-17, 21-14 dari Bhagat.
Imran mengaku hasil ini menambah kepercayaan dirinya di lapangan. Sebab Bhagat yang menduduki ranking sembilan dunia tersebut, sebelumnya pernah mengalahkan Imran di pertandingan final China Para Badminton International 2025.
Setelah merebut kemenangan dari Bhagat, Imran juga mengalahkan Kumar di hari yang sama, pada laga berikutnya. Namun kali ini Imran perlu sedikit bekerja keras, demi membukukan kemenangan 14-21, 21-18, 21-10.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa memenangkan dua pertandingan di fase grup. Bisa dibilang ini seperti laga final ya. Karena saya menghadapi dua peraih medali emas Paralimpiade. Tadi dari awal saya berusaha fokus dan yakin untuk mengeluarkan permainan terbaik,” ungkap Imran saat diwawancarai PBDjarum.org.
"Grup ini cukup berat buat saya, karena saingannya benar-benar pemain bagus. Saya bersyukur bisa melewatinya. Setelah ini harus waspada lagi, karena kekuatan lawan lainnya cukup merata. Saya tidak boleh lengah setelah mengalahkan pemain-pemain bagus,” kata Imran lagi.
Lebih lanjut Imran berharap bisa meraih hasil terbaik dari turnamen Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Ia mengaku sudah mempersiapkan diri dengan baik demi meloloskan targetnya.
“Kalau soal target pastinya mau yang terbaik, jadi juara. Tapi saya mau fokus dulu satu-satu. Karena kondisi lapangan di sini cukup berangin, dan ada hal-hal lain yang bisa terjadi di luar prediksi. Yang pasti saya akan mempersiapkan diri dan fisik dengan maksimal,” pungkas Imran. (NFA)
