Selain dari Pelatnas PBSI, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2013 juga diikuti oleh pemain-pemain terbaik dari klub dan membela provinsi masing-masing. Dari Jawa Tengah, PB Djarum menambah empat pemain untuk menjadi juara diajang paling bergengsi di tahun 2013 ini. Mereka adalah Febby Angguni, Ana Rovita, Sylvinna Kurniawan dan Dinar Dyah Ayustine, namun akhirnya Febby menjadi wakil Jawa Tengah yang tersisa setelah Synvlinna dan Ana kandas di babak pertama, sementara Dinar gagal mengatasi Maziyyah Nadhir (Pelatnas, Jawa Barat) di laga yang digelar kemarin (27/11). Juara Indonesia International Challenge 2013 ini menyerah dengan skor 10-21 dan 10-21.
Febby pun sempat membuat kubu PB Djarum tegang, pasalnya ia kehilangan game pertama atas salah satu musuh bebuyutannya, Ganis Nur Rahmadhani. Di game pembuka itu, Febby kalah tipis 19-21. Tetapi sudah seringnya ia berjumpa dengan wakil DKI Jakarta itu di berbagai ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas), akhirnya Febby berhasil meraih tiket ke babak perempat final dengan 21-11 dan 21-19.
“Kami sudah saling mengetahui permainan masing-masing, di game pertama ada beberapa kesalahan sendiri yang sebetulnya tidak perlu,” ujar Febby.
Di babak perempat final, Febby akan bertemu Renna Suwarno, atlet Pelatnas yang membela DKI Jakarta. Atlet asal PB Jaya Raya itu berhasil melenggang ke delapan besar setelah menundukkan juniornya, Hanna Ramadhini dari Jawa Barat dengan 21-19, 7-21 dan 21-14.
“Kalau berbicara target, tentu saya ingin juara. Kesempatan pun tetap ada, hanya saja tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan tersebut,” lanjutnya.
Febby sendiri mengetahui bahwa penampilan Renna dalam dua laga awal cukup membuatnya untuk mewaspadai Renna. Di babak pertama, Renna berhasil menyingkirkan Ana dengan 19-21, 21-19 dan 21-10.
“Renna sepertinya sedang in mainnya, mungkin dia bermain tanpa beban, itu tentu harus saya waspadai di pertandingan nanti,” pungkasnya.
Melanjunya Febby ke perempat final ini sekaligus melengkapi kemenangan atlet Jawa Tengah lainnya, Maria Febe Kusumastuti. Sementara lima tempat tersisa menjadi milik Lindaweni Fanetri (Jawa Timur), Novalia Agustianti (DKI Jakarta), Hera Desi Ana Rachmawati (Jawa Barat), Maziyyah Nadhir (Jawa Barat), dan Adrianti Firdasari (DKI Jakarta). (IR)