Kenzie Yoe merupakan atlet binaan PB Djarum yang menjadi salah satu peserta di Polytron Gubernur Cup 2023. Atlet kelahiran Malang, Jawa Timur, 7 Januari 2007 itu, pada turnamen ini turun di dua kategori yaitu ganda putra U19 bersama Yugo Alvaro Gunawan dan ganda campuran U19 bersama Rasi Joase Niakhe Munajad.
Kenzie/Rasi sendiri sudah memastikan diri melaju ke babak semifinal ganda campuran, setelah siang Kamis (16/11) tadi, mampu mengalahkan rekan satu timnya, Akhsan Ashardi/Jovita Aneira Prasma Hasya 21-14, 21-17. Hingga berita ini diturunkan, Kenzie/Yugo baru akan menghadapi babak 16 besar menghadapi Andi Hamza Marwan/Lamdohot Alvi Manurung (Power Rajawali) di GOR Djarum, Jati, Kudus.
Di turnamen kali ini, Kenzie sendiri mendapat dukungan langsung dari Ayah (Yoedi Kristianto), Ibu (Dessy Veronica) dan adik (Michael Yoe). Mereka datang dari Malang ke Kudus secara langsung demi mendukung Kenzie.
“Kami datang sejak hari Minggu (12/11) ke Kudus untuk mendukung Kenzie secara langsung. Alasannya memang kalau kami sendiri jika merasa Kenzie sudah on the track, lebih lega nggak perlu nonton langsung. Tetapi karena di sini Kenzie naik ke level U19 yang harusnya masih U17, jadi kami merasa perlu mendukung secara langsung Kenzie,” ungkap Yoedi.
“Memang rasanya nonton langsung itu ada tegang campur asyik. Tetapi kelebihannya kami bisa melihat langsung perkembangannya sejauh mana, dan bisa sama-sama memberikan evaluasi secara langsung setelah bertanding,” sahut Dessy.
Di sisi lain, ternyata ada kebiasaan khusus yang sering dilakukan oleh keluarga Kenzie sebelum dan sesudah bertanding. Hal itupun menjadi salah satu kesempatan yang sulit ditemukan jika tidak datang secara langsung ke tempat Kenzie bertanding.
“Sebelum main biasanya kita kumpul dulu untuk berdoa. Terus setelah main kami berkumpul lagi dan berdoa kembali untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Setelah itu ngobrolorin apa yang terjadi di lapangan tadi. Mulai dari Kenzie, terus evaluasi dari pelatih yang disampaikan ke Kenzie, lalu pendapat saya dan mamanya. Setelah itu kami simpulkan bareng-bareng hasilnya seperti apa untuk evaluasi ke depannya. Seperti itu kira-kira kebiasaan yang rutin kami lakukan,” papar Yoedi.
Diakui Yoedi dan Dessy, setelah Kenzie bergabung di PB Djarum sejak Juli 2022 lalu, ia mampu menunjukkan peningkatan secara drastis. Tidak hanya dari segi permainannya, akan tetapi perubahan kemandirian Kenzie juga dirasa kedua orangtuanya tersebut mempunyai perubahan yang positif.
“Kenzie sekarang kalau menurut saya termasuk anak idaman. Dia semakin mandiri, teliti, mau mendengarkan siapapun untuk evaluasi, daya juangnya tinggi, dan semakin dewasa dari pemikirannya dibanding sebelum bergabung di PB Djarum,” papar Dessy.
“Kalau permainan jauh lebih bagus setelah bergabung di PB Djarum. Kecepatannya lebih meningkat dan bola-bolanya semakin matang. Padahal sebelum ke PB Djarum Kenzie sendiri memang pemain tunggal, tetapi dia mampu cepat beradaptasi,” tambah Yoedi.
“Sampai bisa juara di Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2023, hingga akhirnya Kenzie bisa mendapat kesempatan dari PB Djarum untuk bertanding di Malaysia Junior dan Badminton Asia Junior Championships di China tahun ini. Itu menjadi sebuah pencapaian dan pengalaman berharga untuk Kenzie,” jelas Yoedi.
Yoedi dan Dessy pun berharap, Kenzie bisa terus berproses hingga bisa menggapai mimpinya dari kecil, yaitu menjadi juara dunia termuda dari Indonesia. Tidak hanya itu, mereka rela mengorbankan apa pun demi kebaikan sang anak.
“Harapan kami, semoga Kenzie terus berproses hingga bisa meraih mimpinya dari kecil untuk bisa jadi juara dunia termuda,” kata Dessy.
“Hidup itu harus seimbang. Mesti banyak yang harus dikorbankan, tetapi kebahagiaan kita dengan keluarga tidak bisa diulang. Semuanya akan kita lakukan demi kebaikan anak. Semoga Kenzie bisa meraih mimpinya sebagai pemain bulu tangkis yang sukses,” pungkas Yoedi. (AH)