Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya mampu membungkam publik Tianhe Indoor Stadium di laga babak semifinal Kejuaraan Dunia 2013 yang berlangsung kemarin (10/8). Mereka sukses menekuk juara dunia empat kali dengan diantarnya tiga kali beruntun tahun 2009-2011, serta peraih medali emas Olimpiade 2012, Cai Yun/Fu Haifeng dalam pertarungan dua game langsung.
Pertarungan ketat terjadi sejak game pertama. Di paruh awal ini, Ahsan/Hendra terus tertinggal, bahkan di interval mereka ketinggalan 7-11. Mereka berada dibawah tekanan, sampai akhirnya mampu meraba permainan dan mulai mengejar ketinggalan, sampai akhirnya sanggup menyeimbangkan angka dikedudukan 17. Mereka pun menutup game pertama dengan 21-19.
“Pada game pertama, Hendra/Ahsan masih belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dan tertekan, Cai/Fu juga bermain bagus. Saat ada kesempatan mengubah permainan, Hendra/Ahsan bisa mengontrol sehingga lawannya ikut pola mereka dan kesulitan,” kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI seperti dilansir oleh web resmi PB PBSI.
Kemenangan di game pembuka itu menjadi modal penting bagi Ahsan/Hendra untuk kembali memenangi game kedua. Sempat tertinggal 3-6 di paruh awal, mereka akhirnya berhasil memimpin perolehan angka dan balik menang 21-17.
“Kami sempat grogi di game pertama, mainnya tidak lepas, makanya banyak membuat kesalahan sendiri. Cai/Fu memang prestasinya sudah menurun, tetapi mereka masih tergolong pasangan yang kuat. Di awal-awal mereka tidak gampang mati,” tutur Ahsan.
“Kami sangat senang bisa lolos ke final kejuaraan bergengsi seperti World Championships. Setelah ini kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan,” ujar Hendra usai pertandingannya.
Berikutnya, dipartai puncak mereka akan berhadapan dengan ganda terkuat saat ini asal benua biru, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Duet Denmark ini lolos ke partai final usai menyingkirkan Kim Ki Jung/Kim Sa Rang asal Korea dengan 21-23, 21-18, 21-18.
Pertemuan ini, baru akan menjadi pertemuan kedua bagi kedua pasangan ini. Di laga perdana mereka tahun 2012 lalu, Ahsan/Hendra berhasil menang dalam dua game. Dan kala itu, notabene Boe/Mogensen adalah unggulan pertama di ajang French Open Super Series dan Ahsan/Hendra menang dengan 21-16, 21-15.
Modal ini tentu akan menjadi pijakan bagi Ahsan/Hendra yang akan bermain dipartai keempat di babak final hari ini (11/8) untuk bisa mengibarkan bendera merah putih, dimana Indonesia terakhir kali membawa pulang gelar kejuaraan dunia adalah tahun 2007 lalu melalui Nova Widianto/Liliyana Natsir dan Markis Kido/Hendra Setiawan. Semoga sejarah itu berulang. (IR)
