
Sukses meraih dua gelar Juara Dunia melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, membuat Indonesia sukses melampaui target awalnya. Semula tim Indonesia hanya menargetkan satu gelar dari ganda campuran atau ganda putra.
“Inilah yang bisa kami berikan kepada masyarakat. Kemungkinan kami dapat dua gelar memang ada, tapi kemarin realistisnya adalah satu gelar dari dua yang tampil di final,” ujar Rexy Mainaky, Manajer Tim Indonesia, dikutip melalui website resmi PBSI.
Sejak awal Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra memang menjadi tumpuan pendulang gelar di Kejuaraan Dunia 2013 ini. Tontowi/Liliyana yang kini berada di peringkat dua dunia, sebelumnya telah menorehkan berbagai prestasi membanggakan. Diantaranya dua kali berturut-turut tampil sebagai juara All England di tahun 2012 dan 2013. Sementara Ahsan/Hendra juga telah mengantongi beberapa gelar bergengsi seperti Malaysia dan Singapura Open Superseries, serta Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013.
“Diharapkan dengan dua gelar juara dunia, akan meningkatkan animo dan antusiasme masyarakat untuk bisa mendukung bulu tangkis untuk kembali mensuport bulutangkis ke masa kejayaan,” tambah peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja ini.
Rexy juga menambahkan, kunci sukses tim atas torehan prestasi membanggakan ini adalah para pemain dapat memanfaatkan pengalaman yang mereka miliki. Selain itu, ketenangan mereka di lapangan juga patut diacungi jempol. Dukungan yang diberikan langsung oleh Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan juga dinilai Rexy memompa semangat para atlet untuk berjuang maksimal di lapangan.
Sementara itu, Kasubid Pelatnas Ricky Soebagdja menilai bahwa penampilan kedua pasangan juara ini sangat memuaskan. Ketenangan dan daya juang yang tinggi membuat Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra mampu melewati berbagai rintangan dari lawannya pada hari ini.
“Kami berterima kasih kepada para pemain dan pelatih atas perjuangan dan kerja keras yang luar biasa. Kedua pasangan kita tampil memukau. Tontowi/Liliyana sudah menunjukkan penampilan yang maksimal, walaupun di game ketiga stamina Tontowi sepertinya turun, tapi kami bersyukur mereka bisa bangkit dan all out sehingga bisa memenangkan pertandingan,” jelas Ricky.
“Ahsan/Hendra secara keseluruhan penampilannya sangat baik, tenang dan menguasai jalannya pertandingan. Kedepannya masih banyak PR yang harus dikerjakan mengenai Pelatnas, khususnya evaluasi tim World Championships termasuk atlet dan pelatih,” tutur Ricky yang pernah menjadi Juara Dunia ganda putra pada tahun 1993 dan 1995 ini. (NM)