Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN NASIONAL > [Djarum Superliga 2017] Gloria: Ma Jin Ramah Kok
21 Februari 2017
[Djarum Superliga 2017] Gloria: Ma Jin Ramah Kok
 
 

Gloria Emanuelle Widjaja berpasangan dengan Ma Jin di dua laga penyisihan Grup Y Djarum Superliga Badminton 2017. Ada cerita menarik dibalik dua pertandingan yang dilakoni oleh Gloria dan Ma Jin sejak Minggu (19/2) hingga Senin (20/2) kemarin.

Terkendala bahasa, dan juga tidak pernah berlatih bersama membuat keadaan di lapangan menjadi lebih rumit bagi mereka berdua. “Kalau ditanya komunikasi ya pasti sulit, saya tidak bisa bahasa inggris, Gloria juga tidak bisa bahasa mandarin,” ujar Ma Jin.

“Di lapangan biasanya Ma Jin mencoba untuk memberi tahu saya harus bagaimana. Dengan sedikit bahasa inggris, dan saya berusaha untuk mencoba mengerti maksud dia dengan membaca isyarat tangannya saja. Dan ya iya-iya saja, dibantu juga sama ci Meimei (Minarti Timur) untuk terjemahkan maksudnya dia,” ujar Gloria sambil tertawa.

Meski belum menyumbangkan angka, Gloria tetap melemparkan pujian kepada Ma Jin. Pebulutangkis papan atas dunia yang cukup disegani sebelum akhirnya memutuskan mundur dari tim nasional Tiongkok akhir tahun 2016 lalu.

“Penampilan masih oke, kelas dunia. Powernya memang berkurang, mungkin karena memang sudah jarang berlatih setelah mundur dari tim nasionalnya,” tambah Gloria.

Dua kali tampil dan gagal menyumbang angka, Gloria sendiri mengaku tidak puas. “Puas tapi masih kurang sedikit lagi. Kalau menang mungkin bisa lebih puas,” lanjutnya.

“Berpasangan sama Ma Jin saya lebih belajar sabar dan banyak berpikir bagaimana harus bermain di lapangan. Selama ini saya belum sampai kelasnya dia, saya harus lebih belajar ikutin dia, bagaimana maunya dia. Positifnya saya bisa mengasah kemampuan fisik saya, karena memang bermain ganda putri jauh lebih capek dibanding ganda campuran. Saya tadi berasa seperti Xu Chen,” tambahnya.

Selama tiga hari bersama Ma Jin, Gloria pun mulai mengenal bagaimana karakter sesungguhnya pemain Tiongkok ini. “Dua hari ini, ngajak makan sama tim. Kuliner di Surabaya kan banyak, tetapi akhirnya kita lebih mengikuti maunya dia. Karena dia hanya bisa makan ikan, sayuran sama sea food. Lebih milih-milih. Dia orangnya ramah kok, kita juga kalau makan kadang dia yang ambil, karena dia bilang kebiasaan melayani teman-temannya,” pungkas Gloria. (RI)