Wawancara
Home > Berita > WAWANCARA > Wawancara dengan Mohammad Ahsan
01 September 2009
Wawancara dengan Mohammad Ahsan
 
 

Peraih juara Philippine Grand Prix Gold 2009 dan Runner up Japan Super Series 2008 yang biasa dipanggil dengan nama Ahsan ini sedang bersantai bersama rekan-rekannya di asrama putra pelatnas PBSI di Cipayung pada Selasa malam 4 Agustus 2009. Berdasarkan janji pertemuan yang sudah diatur sebelumnya, PB Djarum berminat untuk mewawancarai seputar persiapan Kejuaraan Dunia 2009 dan sejarah prestasi yang sudah ia raih.

PB Djarum
: Apakabar Ahsan, bagaimana persiapan Kejuaraan Dunia 2009 di India 10 Agustus 2009 nanti ?


Ahsan : Cukup baik ya. Pelatih sudah menambahkan latihan fisik dan power, untuk kami.

PB Djarum : Fisik dan Power yang porsinya lebih banyak. Kenapa ?

Ahsan : Karena fisik dan power kami masih kurang, terutama jika bermain 3 set, kami agak kendor, terlihat pada saat kami melawan pemain dari China dan Korea.

PB Djarum : Kekuatan kamu sendiri dibanding pasanganmu apa ?

Ahsan : Saya lebih banyak berposisi di belakang, karena kekuatan saya pada ayunan smes. Sementara pasangan saya lebih banyak didepan net.

PB Djarum : Punya target apa di Kejuaraan Dunia nanti ?

Ahsan : Target kami secara pribadi adalah masuk semifinal. Dari pelatih tidak menargetkan sampai di babak berapa, hanya dianjurkan untuk bermain lepas saja, bermain baik.

PB Djarum : Di turnamen Philippine Grand Prix Gold yang berakhir awal Juli 2009 lalu kamu berhasil meraih juara, apakah itu target kamu dan pasanganmu ?

Ahsan : Sebenarnya pada saat sebelum melihat drawing, saya belum ada keyakinan untuk juara. Tapi setelah melihat drawing, diperkirakan dan memang benar terjadi, bertemu lawan berat pada babak semifinal melawan pasangan China, yaitu Shen Ye/ Chen Zhiben. Namun, dibabak final saya bertemu lawan berat juga, pasangan senior dari Indonesia yang sudah bermain di jalur profesional Alvent/ Hendra A.G. Kami mencoba bermain baik dan lepas saja, dan ternyata saya berhasil meraih juara.

PB Djarum : Di Kejuaraan Japan Super Series 2008, kamu berhasil meraih runner up. Itu kejuaraan bergengsi, bisa cerita sedikit perjalanan di turnamen tersebut ?

Ahsan : Pada waktu itu banyak mengalahkan pasangan unggulan. Di babak pertama mengalahkan pasangan Korea yang merupakan semifinalis Indonesia Super Series 2008 Ko Sung Hyun/ Kwon Yi Goo. Dibabak kedua mengalahkan pasangan Malaysia unggulan ketiga, Zakry/ Fairuz. Dibabak perempatfinal mengalahkan pasangan Jepang unggulan ke-enam Ikeda/ Sakamoto. Dibabak semifinal mengalahkan pasangan Indonesia yang mengalahkan Markis Kido/ Hendra dibabak perempat final, yakni Rian Sukmawan/ Yonathan. Lalu, begitu masuk final saya kalah melawan pasangan Denmark yang sudah berpengalaman, yakni Lars Paaske/ Jonas Rasmussen. Sebenarnya kami sudah yakin bisa mengalahkan mereka, terutama setelah mengalahkan mereka di set kedua, setelah sebelumnya kami kalah di set pertama. Di set ketiga, terutama pada saat pertengahan set ketiga pindah posisi lapangan, konsentrasi kami langsung hilang. Permainan kami dikontrol oleh lawan.

PB Djarum : Untuk turnamen bergengsi selanjutnya kamu punya cita- cita ingin meraih juara diturnamen apa ?

Ahsan : Turnamen Super Series saya ingin meraih juara secepatnya. Lalu di Olimpiade, saya ingin meraih juara di Olimpide tahun 2012. Tambahan, untuk tahun 2010 saya ingin masuk jajaran peringkat 3 besar dunia.

PB Djarum : Kamu akan memasuki usia 25 tahun pada saat Olimpiade 2012, siapa menurut kamu yang akan menjadi lawan terberat dalam meraih juara Olimpiade nanti?

Ahsan : Lawan terberat akan datang dari pasangan Korea, Lee Yong Dae/ Jung Jae Sung

PB Djarum : Kamu bergabung di PB Djarum tahun 2007, pelatih kamu siapa di klub ?

Ahsan : Antonius Budi Ariantho

PB Djarum : Apa yang kamu ketahui tentang klub PB Djarum ?

Ahsan : Klub besar, yang sangat memberikan perhatian terhadap atlit- atlitnya, bisa seperti pelatnas dengan mengirimkan atlit- atlitnya untuk mengikuti turnamen- turnamen internasional di luar negeri tanpa biaya apa pun. Terasa seperti keluarga besar, misalnya pada saat saya masih cedera punggung di turnamen Indonesia Open bulan Juni 2009 kemarin, saya ditawarkan oleh pengurus PB Djarum untuk berobat di Singapura, saya pikir sangat jarang klub yang mempunyai tenggang rasa seperti itu, apalagi seperti saya yang sudah bergabung di pelatnas.

PB Djarum : Ahsan, terimakasih atas waktu yang diberikan, semoga harapan- harapanmu tercapai diwaktu kedepan.