Kudus - Rudi Mantofani adalah pematung yang diberikan kepercayaan oleh Djarum Foundation untuk membuat dan merampungkan sculpture yang kini telah tegak berdiri di halaman GOR Bulutangkis Djarum di Jati, Kudus. pbdjarum.org berkesempatan untuk menggali cerita dibalik megahnya sculpture yang bertajuk “
Super Smash” tersebut.
PBDjarum : Selamat, atas diresmikannya sculpture “Super Smash”, bisa anda ceritakan bagaimana asal muasal dari patung monumental ini?Rudi : Idenya sendiri datang dari Djarum Foundation karena klub ini terkenal telah mencetak atlet-atlet tingkat dunia. Ini pun menjadi proyek pertama saya untuk menangani public sculpture sebesar ini, biasanya saya hanya mengerjakan patung-patung berukuran kecil.
PBDjarum : untuk ide dengan bentuk yang demikian, sosok seseorang tengah melakukan smash, itu terinspirasi dari mana?Rudi : Pada awalnya memang patung ini terinspirasi dari sosok Liem Swie King, yang terkenal dengan pukulan
smashnya yang fenomenal itu, tetapi pada perjalanannya mengalami beberapa perubahan, hingga jadilah patung yang sekarang ini.
PBDjarum : Butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan sculpture ini?Rudi : Kurang lebih 6 bulan, mulai dari pembuatan sketsa, proses approval hingga akhirnya proses pengerjaan.
PBDjarum : Untuk pengerjaannya sendiri, apakah dikerjakan di Kudus atau ditempat lain? Dan berapa orang tim yang terlibat?Rudi : Pengerjaan patung dilakukan di Yogyakarta. Jadi kami membawa patung yang sudah jadi dan kemudian di pasang di halaman GOR ini. Jumlah personal dalam pengerjaan patung ini ada 10 orang.
PBDjarum : Kendala terbesar selama pengerjaan patung ini, kira-kira dimana?Rudi : Dari tim sih tidak ada kendala ya. Secara teknis pun berjalan dengan baik, karena semua material yang dibutuhkan untuk membangun patung ini juga ada di Indonesia. Justru proses saat menyatukan ide dan keinginan dari Djarum yang malah agak susah. Itu aja sih kendalanya.
PBDjarum : Jika dari segi teknis, apa saja kendalanya?Rudi : Pengambilan dan pemilihan materi sendiri memiliki peran cukup besar. Kita harus bisa memilih materi yang tahan terhadap segala cuaca. Jadi kami menjatuhkan pilihan kepada perunggu, bahan ini paling cocok untuk outdoor.
PBDjarum : Anda sendiri, bagaimana mengartikan Super Smash ini?Rudi : Saya memang terinspirasi dari GOR sendiri, karena GOR ini telah mewakili dunia di cabang bulutangkis, dan saya membayangkan jika dunia itu melebur dengan tekad seorang atlet. Jadi manusia yang kita anggap bisa setangguh yang di cita-citakan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk membuat bola dunia yang kemudian melebur dan dipuncaknya ada seorang sosok yang tengah melakukan
smash, gerakan yang identik dengan bulutangkis.