Dua orang atlet sebuah klub dari Bandung, Raida Azizah Lamis dan Zaidan Ali Fatah datang langsung untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum yang dimulai hari ini (28/6). Mereka tengah meretas asa untuk bisa menjadi bagian dari keluarga besar PB Djarum.
"Saya memang ingin ikut audisi, ingin bisa tinggal dan latihan disini," ujar Zaidan.
Sementara itu, Raida mengakui keikutsertaannya kali ini selain memang berharap untuk bisa menjadi atlet PB Djarum, Raida juga mengakui ingin menambah pengalamannya dalam bermain bulutangkis.
"Ingin masuk PB Djarum, sekalian nambah pengalaman, karena di sini kan pasti banyak atlet yang datang dari berbagai daerah," ujar Raida.
Mereka menempuh perjalanan darat selama lebih dari 13 jam. Ayahanda dari Zaidan, Joko Sartono memang sangat mendukung putranya untuk mengikuti Audisi Umum tahun 2013 ini.
"Kami melalui jalur darat, sempat terhambat macet di beberapa titik karena adanya perbaikan jalan, tapi itu tak menyurutkan langkah dan semangat kami," ujar Joko.
Joko mengakui, bulutangkis awalnya bukanlah menjadi olah raga yang digemari oleh anaknya. Semula, sang anak yang kini baru berusia 10 tahun itu sangat menyukai futsal. Hanya saja, kebetulan yang tak disengaja membawanya bertemu dengan pemilik BM 77, istri dari alm Tahir Djide.
"Anak saya baru dua tahun terakhir menekuni bulutangkis, awalnya malah ngga mau main bulutangkis. Tapi mungkin memang sudah jalannya, akhirnya sekarang dia sendiri yang ingin bisa masuk PB Djarum, apalagi melihat suasana dan tempatnya seperti ini," lanjutnya.
Selain membawa anak dan satu rekan satu klubnya, Joko juga datang bersama Asyifa yang juga baru kali ini mengikuti Audisi. Asyifa yang kini berlatih di Sekolah Bulutangkis Ivana mengakui bahwa bisa menjadi bagian dari PB Djarum menjadi cita-citanya saat ini.
"Pengennya bisa keterima," ujarnya singkat.
Saat ditanya apakah mereka siap jauh dari orang Tua dan orang-orang yang disayanginya jika diterima PB Djarum dan tinggal di Kudus, semuanya satu suara "siap,". (IR)