Perjalanan Mamuju, Sulawesi Barat – Makassar, Sulawesi selatan harus ditempuh oleh Jurari bersama rekan dan kelima atletnya yang ia persiapkan untuk turun di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. 12 jam perjalanan darat harus mereka tempuh untuk bisa mencapat GOR Dafest, Makassar, tempat Audisi Umum 2016 ini.

“Perjalanan kami biasanya hanya delapan jam, tetapi kemarin kami harus menghabiskan waktu sekitar 12 jam,” ujarnya saat dijumpai di GOR Dafest.

Ini menjadi kali pertama bagi Jurari dan kelima anak didiknya, yang juga masih keluarganya untuk terjun di Audisi Umum. “Ini pertama kalinya, tahun sebelumnya kami belum ikut karena anak-anak juga belum memiliki persiapan khusus,” tambahnya.

Kali ini, Jurari menuturkan bahwa anak didiknya adalah atlet-atlet yang sudah menjadi wakil sekolah masing-masing untuk turun di O2SN Kota Mamuju. Ia pun memiliki jagoannya untuk bisa meraih super tiket dan bertanding di grand final di Kudus pada September mendatang.

“Biasanya dari Sulawesi Barat itu banyak atlet yang selesai SMP baru ke Jawa, tetapi kali ini kami ingin mereka yang kecil inilah yang masih dibawah 13 tahun untuk bisa lebih menekuni bulutangkis, semoga nanti bisa lolos ke Kudus,” lanjutnya.

Meskipun kelima atlentya berasal dari Mamuju, tetapi mereka berasal dari tiga klub berbeda. Klub-klub tersebut adalah PB MBC, PB Bintang Club dan PB Mutiara Manakarta. Jurari pun menuturkan bahwa jika diberi kesempatan, Mamuju ingin bisa menjadi tuan rumah Audisi Umum di tahun yang akan datang.

"Kami siap untuk menjadi tuan rumah jika memang diizinkan. Akses menuju kota kami strategis, bisa dijangkau dimana-mana. Semoga nanti kami bisa mendapat kesempatan menjadi tuan rumah juga," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengkot PBSI Mamuju itu.

Audisi Umum akan dimulai besok (9/4) dengan tahapan screening. Bisakah wakil Mamuju merebut Super Tiket? (RI)