Tepat tanggal 5 Januari 2014, Jeka Wiratama, putra kelahiran kota Solok, Padang ini merayakan ulang tahunnya yang ke-18. Jeka, biasa panggilan sehari-harinya ini berharap dengan bertambahnya usia di tahun ini, semoga karir dalam bulu tangkis bisa lebih baik dari tahun lalu. Mungkin caranya dengan berusaha semaksimal mungkin hingga sampai titik darah penghabisan.
Menurut Jeka, berkat bulutangkis ini cara berfikirnya bisa berkembang dan lebih dewasa dalam menanggapi segala sesuatu hal. Waktu dulu ia kadang keras kepala kalau di kasih tahu sama orang lain. Tetapi mudah-mudahan saja dengan bertambah umurnya bisa merubah sifat seperti itu.
“Saya selalu banyak bercanda dan tidak pernah serius akan menanggapi setiap persoalan. Sekarang, InsyaAllah saya akan fokus dan berusaha menanggapi dengan bijak dan sabar,” ungkap Jeka anak kedua dari empat saudara ini.
Jeka pun menceritakan awal mulanya ia suka dengan bulutangkis ini. Berawal dari melihat sang ayah sedang bermain dengan teman-teman dekatnya di sebelah rumahnya. Ia pun ingin mencobanya dan lama kelamaan, ia suka akan permainan tersebut, ketika menginjak kelas empat di sekolah dasar. Teman dari ayahnya mengusulkan untuk masuk ke salah satu klub di Padang.
“Ketika masuk klub, lama-lama saya malah jadi senang. Mulai ikut pertandingan tahu-tahu juara, ikut lagi eh..juara lagi. Pelatih pun menyuruh saya untuk pindah klub ke PB Djarum. Setelah ikut tes di Djarum ternyata masuk tahun 2009. Itu pada saat saya kelas satu sekolah menegah pertama. Alasan ke klub Djarum waktu itu, karena ingin jadi lebih baik dan di klub ini banyak sparing kalau sedang berlatih,” ujar Jeka yang mengidolakan Sigit Budiarto dan Taufik Hidayat ini.
Merasa tidak berkembang di tunggal putra, ia pun memutuskan untuk hijrah ke ganda putra. Di ganda putra ia tetap berjanji akan berusaha fokus dan mengukur prestasi di tahun yang baru ini. Di tahun 2013 ia kurang berprestasi, setiap bertanding selalu kandas pada babak 16 besar. Semoga apa yang ia wujudkan dan impikan terkabul di tahun 2014 ini. (DS)