Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Thomi Azizan Mahbub, Beda Suasana
16 Juli 2013
Thomi Azizan Mahbub, Beda Suasana
 
 

Jika ada pepatah yang mengatakan lain ladang lain belalang, maka hal ini berlaku bagi Thomi Azizan Mahbub. Berpuasa di  Kudus, tentu berbeda dengan berpuasa di Jakarta atau tepatnya Pelatnas Cipayung. Suasana bulan Ramadhan di kota Kudus, tempat runner up German Junior 2012  berlatih di klub PB Djarum memang terasa lain. Sebagai kota santri, Kudus menyajikan suasana Ramadhansangat kental. Tradisi Dangdangan menjelang awal Ramadhan tak ia temukan di kota metropolitan Jakarta.

Tradisi yang biasa di lakukan di alun-alun kota Kudus ini tak akan bisa ia temui di ibukota. Suasana keramaian saat puasa di pusat kota Kudus juga tak akan ia jumpai. “Ada beda. Lebih enak puasa di Kudus. Bulan puasanya terasa banget,” kenangnya. “Kalau disini bulan puasa seperti bulan biasa aja,” tambahnya.

Sejauh ini  Thomi sudah berpuasa sebanyak tiga hari yakni pada  hari pertama puasa, Sabtu dan Minggu. Selebihnya dengan terpaksa tak bisa ia jalani.

“Selama puasa latihannya tetap, gak jauh beda dengan sebelumnya,” tandasnya.  Selama puasa, hari-hari libur latihanpun ia jalani dengan menghabiskan waktu di asrama. “Bermalas ria. Paling nonton TV aja,” ceritanya.

Thomi termasuk orang yang tidak terlalu susah dalam hal memilih makanan. Apa yang tersaji di asrama pada saat buka dan sahur tetap ia santap. Tak ada yang istimewa baginya dalam hal buka puasa dan sahur. Hanya saja jika hari Sabtu dan Minggu, ia terpaksa harus keliling mencari tempat makan yang buka untuk santap sahur dan tentunya berbuka puasa. Karena setiap hari Sabtu dan Minggu asrama Cipayung tidak menyediakan makanan. Namun ia tidak risau, banyaknya tempat makan cepat saji yang tesedia di Jakarta yang buka 24 jam menjadi pilihan utamanya. Bersama Riky Widianto, ia pun bergegas menyegerakan santap sahur di restoran cepat saji. “Semalam, (Minggu pagi-red), makan sahur di Mc Donald berdua dengan mas Riky Widianto,” ujarnya berbagi rahasia. Untuk urusan buka puasa, di manapun tempatnya, tidak menjadi masalah baginya.

Jauh sebelum puasa usai, Thomi berencana untuk pulang mudik mengunjungi keluarganya di Malang. “Kali ini pulang sendiri ke Malang,” ujarnya berencananya. Terbayang sudah dalam benaknya rencana yang akan di lakukan pada saat berkumpul dengan keluarga besarnya nanti.

“Melatih kesabaran, menghargai agama, serta mencari berkah di bulan yang suci ini,” ujarnya mantap memaknai Ramadhan. Tak hanya sekedar berteori, pemuda berusia 19 tahun inipun tetap melaksanakan perintah sang Khalik dengan baik, termasuk menjalankan ibadah Tarawih. (AR