Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Tunggal Putri Dikepung Unggulan
14 Juni 2011
Tunggal Putri Dikepung Unggulan
 
 

Jakarta - Empat tunggal putri merah putih langsung dinanti para unggulan di babak pertama Singapura Super Series. Diturnamen yang akan melangsungkan babak kualifikasinya pada hari ini (14/6), Indonesia berkesempatan untuk menambah satu wakil lainnya di babak utama, jika Melicia Kurniawan mampu lolos dari kualifikas.

Sebelum bisa lolos ke babak utama Melicia akan berhadapan dengan Fu Mingtian, pebulutangkis tuan rumah yang merupakan hasil naturalisasi dari China. Jika lolos, ia harus kembali bermain pada sore harinya melawan pemenang Pai Hsiao Ma (Taipei) melawan Liang Xiaoyu (Singapura), dan bila menang, ia akan langsung bersua dengan unggulan pertama asal China, Wang Shixian.

Dua dari empat srikandi akan langsung bersua dengan unggulan. Adrianti Firdasari akan bersua dengan unggulan dua, Wang Yihan (China). Pertarungan ini sebenarnya akan menjadi pertarungan kedua bagi kedua pemain, tetapi pertemuan pertama mereka terjadi empat tahun lalu. Kala mereka berlaga di perempat final Filipina Terbuka, dimana Firda, begitu ia akrab disapa, unggul 21-14 dan 21-16. Semoga catatan kemenangan ini, bisa membantu Firda melalui babak pertama di Singapore Indoor Stadium besok (15/6).

Selain Firda, Lindaweni Fanetri akan bersua dengan rangking 10 dunia, Juliane Schenk (Jerman) yang menempati unggulan 8. Keduanya belum pernah bersua. Sementara itu, Aprilia Yuswandari pun harus bersua dengan lawan yang cukup tangguh. Ia dinanti oleh salah satu tulang punggung tim Sudirman Jepang, Eriko Hirose. April yang memiliki footwork dan pukulan yang terarah diharapkan bisa mengatasi tunggal penghuni rangking 12 itu.

Tunggal terakhir adalah atlet besutan PB Djarum, Maria Febe Kusumastuti. Ia pun akan langsung menantang finalis Djarum Indonesia Open Super Series 2010, Sayaka Sato dari Jepang. Dua tahun lalu Febe pernah bersua di tahun 2009 lalu, tepatnya di babak semifinal New Zealand Grand Prix dimana Febe menyerah 10-21 dan 16-21.

Dengan rata-rata pemain Indonesia yang menduduki rangking dibawah 30, maka pertarungan pertama mereka di Singapura akan menjadi salah satu tolak ukur srikandi tanah air untuk terus bersaing di panggung bulutangkis dunia. Tak ada yang tak mungkin!