Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Ketum PBSI dari Masa ke Masa] Chairul Tanjung (2001-2004)
28 Oktober 2020
[Ketum PBSI dari Masa ke Masa] Chairul Tanjung (2001-2004)
 
 

Melalui Munas PBSI ke XVIII tahun 2001 di Jakarta, Chairul Tanjung terpilih menjadi ketua umum PBSI periode tahun 2001-2004. Beliau adalah seorang pengusaha ternama dan terbilang orang baru di bulutangkis. Namun kepiawaiannya mengendalikan perusahaan menjadi kredit dan pertimbangan tersendiri bagi peserta Munas kala itu, untuk menjadikan beliau mengemban jabatan ketua umum PBSI.

Langkah besar pertama yang berhasil dilakukan oleh Chairul adalah menyelesaikan personal Taufik Hidayat atas keinginanya berpindah status kewarganegaraan ke negeri Singapura. Berkat pendekatan dan diplomasi beliau dengan SBA (Singapore Badminton Asociation) akhirnya Taufik dapat kembali ke Pelatnas Cipayung.

Setelah enam bulan menjabat dibawah kepemimpinan Chairul, bulutangkis mampu mencetak prestasi spektakuler dan bersejarah. Pasalnya tim Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara di ajang bergengsi beregu putra Piala Thomas untuk ke lima kalinya secara berturut dan ke 13 kalinya sejak keikutsertaan Indonesia dari tahun 1985.

Meski dalam perebutan Piala Uber, tim Indonesia tak berhasil tembus ke babak semifinal, tetapi tak mengurangi kebahagiaan bangsa Indonesia dengan terukirnya rekor yang ditoreh Hendrawan dan kawan-kawan.

Sesuai dengan misi dan visi Chairul yang ingin menjadikan prestasi bulutangkis Indonesia terbaik di dunia, kala itu PB PBSI berkerjasama dengan Diknas sebagai salah satu strategi pencapaian dengan memasyarakatkan bulutangkis dan upaya memasukkan bulutangkis sebagai bagian dari kurikulum olah raga di sekolah dasar maupun menengah.

Setelah semakin lama Chairul menggeluti bulutangkis maka semakin banyak juga yang telah ia pelajari. Mengingat kala itu kapasitas Pelatnas padat penghuni dan latihan dianggap kurang maksimal serta fokus. Lalu pada tanggal 25 Oktober2003, Chairul akhirnya bertatap muka dengan para pemain dan pelatih di Pelatnas.

Kedatangannya itu ingin menyampaikan untuk mengurangi jumlah pemain yang ada di Pelatnas. Pada kesempatan itu, beliau menjelaskan bahwa diharapakan Pelatnas Cipayung akan dihuni oleh pemain-pemain yang benar-benar berkualitas yang siap merebut gelar juara bila diterjunkan di turnamen Internasional.

Masa jabatan Chairul Tanjung hanya sampai tahun 2004. Ia mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir. (ds)