Pebulutangkis tunggal taruna putra PB Djarum yang saat ini mendapat kesempatan berlatih di Pelatnas PBSI berstatus magang Muh. Asqar Harianto pada awal tahun 2020 kemarin, dipercaya untuk melakoni pertandingan di dua sektor sekaligus yaitu tunggal putra dan ganda campuran pada kejuaraan berlevel junior di negeri Belanda dan Jerman.
Bagi Asqar, ini pengalaman pertamanya turun di sektor ganda campuran. Memang hasil yang di dapat pun tidak memuaskan, pasalnya Asqar yang dipasangkan dengan rekan satu klubnya itu Komang Ayu Cahya Dewi kalah di babak-babak awal. Meski pun hasilnya kurang memuaskan, tetapi Asqar mengakui sangat menikmati kala bertanding di sektor ganda campuran.
"Ternyata sama-sama enaknya sih tapi kalau main ganda campuran tuh seru. Misalnya saat bertanding itu kita terus betkomunikasi untuk cara dapat poin itu gimana terus kita juga harus kompak," ucap pebulutangkis lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014.
Asqar menambahkan tenyata bermain di ganda campuran itu lebih banyak menguras tenaga dan harus bisa mengcover permainan saat dilapangan.
"Rasanya bermain di ganda campuran ya, kita harus ngcover rekan kita terus, biasanya kan kalau di tunggal mikir sendiri kalau di ganda campuran kita harus ada komunikasi dan main ganda campuran lumayan capek juga,"sambung pebulutangkis kelahiran Maros.
Namun, kejuaraan German Junior International 2020 lalu menjadi moment yang tidak bisa terlupakan bagi Asqar. Meski kalah saat berjumpa dengan pasangan Denmark Marcus Rindshøj/Mete Werge di laga 16 besar.
"Moment tak terlupakan saat lawan pasangan Denmark. Itu lawannya posturnya tinggi banget, smashnya kencang. Kita berusaha jangan banyak ngangkat bola, kita coba serang si ceweknya (Mete). Tetapi nasib kita tetap kalah," pungkas Asqar. (ds)