Tahun 2019 menjadi tahun yang mengesankan bagi perjalanan sejarah bulu tangkis Indonesia. Bagaimana tidak, pertama kali dalam sejarah perebutan piala Suhandinata, tim yang berisikan pemain-pemain junior Indonesia berhasil membawa pulang piala lambang supremasi beregu junior dunia.
Sukses para pemain masa depan Indonesia di kancah World Junior Championships 2019 salah satunya karena dibidani oleh David Yedita Pohan. Pelatih asal PB Djarum ini terlihat mendampingi para pemain yang tengah bertanding di Kazan, Rusia terutama sektor ganda putra. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi salah satu pasangan yang kerap ia dampingi.
Sebagai pelatih ia turut mengawal pasangan ganda putri Meiliana Jauhari/Shendy Puspa Irawati mentas. Meiliana/Shendy menembus babak final pada kejuaraan New Zealand 2007. Masa itu Meiliana/Shendy hanya kalah dalam babak puncak dari ganda Jepang Ikue Tatani/Aya Wakisaka.
Pelatih yang biasa di panggil David Pohan saja ini semasa aktif menjadi pemain bulu tangkis, sebenarnya memiliki pengalaman menang dalam pertandingan internasional yang mumpuni. Ia sempat mencicipi sebagai juara pada kejuaraan Bahrain Future Series 2007. Ia juga menjadi juara pada ajang University 2005. Ini merupakan peningkatan yang ia dapat dari kejuaraan yang sama. Pada kejuaraaan University 2004 ia mendapatkan gelar runner up. Masih dari tahun 2004, David juga mendapat tempat ketiga pada kejuaraan USA Open.
Dari turnamen dalam negeri, ia sempat mencicipi beberapa gelar juara kedua. Di tahun 1998, pada saat Kejuaraan Sirkuit Nasional Sinar Mutiara David menduduki peringkat kedua. Masih di tahun yang sama, dua kali ia finish di tempat ketiga pada kejuaraan Jakarta Open dan Jawapos. Di Jakarta Open 2003 dan SGS Open, David juga memperoleh gelar juara kedua.
David juga banyak mengantarkan pemain-pemain dari PB Djarum masuk ke kawah candra dimuka Cipayung. Ia juga membawa anak didiknya berhasil meraih gelar juara Sirkuit Nasional (Sirnas) NTB dan Sirnas Kalimantan