Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Hadiah Bagi Bangsa Dan Negara
17 Agustus 2020
Hadiah Bagi Bangsa Dan Negara
 
 

Banyak cara untuk meneruskan perjuangan dari para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Jika dahulu mereka berjuang merebut kemerdekaan dari para penjajah, sekarang kemerdekaan diisi dengan mengharumkan nama bangsa dan negara.

Para atlet bulutangkis memberi contoh nyata bagaimana kemerdekaan diisi dengan menunjukkan prestasi yang gemilang. Masih terbayang momen pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mempersembahkan medali emas pada ajang Olimpiade Rio 2016.

Ganda campuran nomor satu Indonesia ini harus jatuh bangun merebut sekeping medali pada ajang paling bergengsi sedunia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membuat bendera merah putih berkibar paling tinggi diantara negara lain.

Di babak final, pasangan yang akrab dipanggil dengan Owi/Butet ini berjaya dengan menghempaskan ganda campuran asal Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying  dengan 21-14, 21-12. Butet juga menorehkan prestasi membanggakan pada Olimpiade Beijing 2008. Ia bersama Nova Widianto sukses membawa pulang medali perak untuk Indonesia.

Pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan juga membuat Indonesia bangga. Satu keping medali emas pada pekan olah raga sejagat, Olimpiade Beijing 2008 mampu mereka persembahkan bagi merah putih. Hadiah Indah bagi bangsa dan negara yang sedang merayakan kemerdekaan. 16 Agustus 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan mempersembahkan medali emas bagi bumi pertiwi.

Tidak hanya sekali, Hendra Setiawan kembali mengulangi apa yang pernah ia persembahkan bagi merah putih. Hendra Setiawan bersama dengan Mohammad Ahsan, untuk yang kedua kalinya memberi kado ulang tahun buat negeri gemah ripah loh jinawi dengan prestasi yang membanggakan. Di hadapan masyarakat Indonesia, Hendra/Ahsan merebut gelar pada kejuaraan BWF World Championships 2015. Istora Senayan menjadi saksi betapa pada tanggal 16 Agustus 2015, Hendra/Ahsan membuat penonton Istora bergemuruh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Taufik Hidayat tidak mau kalah. Pebulutangkis yang dulu dikenal sebagai pemain flamboyan ini juga turut membuat bendera merah putih berkibar. Di Olimpiade Athena 2004, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2004,Taufik membawa bendera merah putih pada podium penyerahan medali emas. Taufik tidak sendirian. Sony Dwi Kuncoro juga memberikan hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia dengan medali perunggu.

Paling fenomenal adalah saat pasangan pengantin medali emas merebut medali emas. Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma pada Olimpiade Barcelona 1992 untuk pertama kalinya bisa merebut medali emas bagi Indonesia. Mereka merebut medali justru menjelang perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Pasangan ganda putra Ricky Ahmad Subagja/Rexy Mainaky juga mempersembahkan medali emas menjelang hari perayaan. Mereka bersama Denny Kantono/Antonius Budi Ariantho dan Susy Susanti yang turut merebut medali perunggu. (AR)