Menjadi seorang juara merupakan cita-cita setiap atlet, apalagi merebut gelar dari kejuaraan bergengsi. Salah satu target yang diincar oleh para pemain bulutangkis adalah menjadi juara pada kejuaraan tertua, All England. Inilah gelar paling bergengsi di samping kejuaraan dunia dan Olimpiade. Para pebulutangkis sudah pasti mengincar gelar dari kejuaraan yang diselenggarakan di Inggris.
Indonesia memiliki catatan sejarah yang baik di kejuaraan ini. Indonesia punya koleksi dari kelima sektor yang dipertandingkan. Kejayaan Indonesia diteruskan di tahun 2022 dari sektor ganda putra. Adalah pebulutangkis asal PB Djarum, Bagas Maulana, yang meneruskan tongkat kejayaan Indonesia di All England. Bagas Maulana bersama pasangannya Muhammad Shohibul Fikri menjadi penyelamat Indonesia di kejuaraan yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1899. Yang menarik, pada babak puncak justru menyajikan final sesama pasangan ganda putra Indonesia. Bagas/Fikri menghentikan seniornya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Bagas dan Fikri menjadi juara dengan membabat para pasangan unggulan. Dimulai dari babak kedua, mereka menghentikan unggulan kedelapan asal Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Lalu unggulan ketiga asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, turut menjadi korban di babak perempat final. Di babak semifinal giliran penunggu unggulan pertama sekaligus rekan sesama pasangan Pelatnas, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Sampai akhirnya mereka menjadi juara dengan menghentikan Ahsan/Hendra.
Sayangnya usai kejuaraan All England, penampilan pasangan ini seperti menurun. Hanya di kejuaraan Korea Masters 2022 dan French Open 2022 saja mereka bisa menembus babak delapan besar. Di kejuaraan lain, Bagas dan fikri lebih sering terhenti di babak pertama atau kedua. (AR)