Mungkin bagi sebagian para pencinta bulutangkis belum mengenal dengan sosok asisten pelatih ganda putra U19 PB Djarum yang satu ini. Beliau bernama Puri Setyo Indra kelahiran Purwokerto. Sebelum melatih, asisten pelatih kelahiran tahun 1982 lalu itu pernah merasakan menjadi salah satu atlet binaan PB Djarum di era tahun 1999. Namun prestasinya kala itu tidak gemilang, hingga tahun 2002 memutuskan hijrah ke Philipina.
Ketika dihubungi oleh tim pbdjarum.org, Puri mengatakan menggeluti profesi sebagai pelatih dilakoninya sejak tahun 2002 lalu. Kala itu, Puri bukan hanya melatih di salah satu klub negara Philipina melainkan sebagai sparring patner.
"Ya, di Philipina sebagai sparring patner dan melatih di sport klub sana. Tetapi tahun 2006 melatih di PB Djarum. Kalau alasan pilih Djarum karena memang sejak kecil sudah di bina Djarum dan lagi pula klub Djarum menjadi salah satu klub terbaik di Indonesia," jawabnya Puri.
Pastinya selama 14 tahun mengabdi sebagai pelatih di PB Djarum, pernah merasakan suka dukanya menjadi pelatih. Bahkan, Puri berharap bisa menbawa anak didiknya mencapai prestasi tertinggi.
"Sukanya jadi pelatih itu bisa membagikan pengalaman kepada anak didik. Kalau dukanya hampir tidak ada paling kalau anak didik kita gagal di kompetisi. Saya berharap selain meraih prestasi, anak didik kita harus bisa menjadi pribadi yang baik di kehidupan yang lain,"tuturnya.
"Kalau kendala pasti ada tapi masih bisa dikendalikam. Nah moment yang tak bisa dilupain itu ketika bisa mengantar anak didik meraih prestasi tertinggi. Dimanapun dan apapun kompentisinya,"tambahnya lagi.
Nama pebulutangkis seperti Afiat Yuris, Wifqi Windarto, Berry Angriawan, M. Ulinnuha, Praveen Jordan, Marsheilla Gischa, Mychelle Bandaso, Ribka Sugiarto, Siti Fadia dan Indah Cahya Sari pernah menjadi anak didiknya.
"Bagi kalian sebagai anak didik saya. Coba ya, Dream your dream, do your best until the dream is yours," tutup Puri.(ds)