Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Pengalaman Puasa Arsya di Negeri Jiran
18 Juli 2013
Pengalaman Puasa Arsya di Negeri Jiran
 
 

Terkadang tugas memaksa kita pergi jauh dari kampung halaman. Karena tugas pula yang membuat kita jauh ke negeri seberang. Karena tugas negara pula, Arsya Isnanu Ardi Putra pebulutangkis putra asal PB Djarum pergi ke negeri Jiran, Malaysia. Arsya pergi ke negara bagian Sabah bersama rekan-rekannya untuk berjuang di kejuaraan Asian Junior Championship 2013.

Arsya pun memulai Bulan Puasa di negeri jiran tersebut. Namun ia tetap berupaya untuk puasa walaupun bagi mereka yang dalam perjalanan, diperbolehkan mengganti puasanya di lain waktu.

“Dari puasa di mulai, baru dapat satu hari yang puasanya full,” ujarnya. “Itupun hari kedua puasa. Karena hari pertama masih ikut pertandingan,” tambahnya.

Arsya dan teman-temannya yang berjuang pada kejuaraan yang di laksanakan di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia ini masih beruntung tidak harus mencari makanan untuk makan sahur di lokasi lain. Hotel tempat mereka menginap rupanya selalu menyediakan makanan untuk sahur dan berbuka. Merekapun menyiapkan berbagai menu makanan untuk santap sahur.

“Menunya banyak. Biasanya ada Ikan, ayam, buah untuk cuci mulut juga ada,” tandasnya. Untuk urusan berbuka, ia dan teman-temannya memilih makan di warung. “Buka puasa bisa di mana aja. Di sana juga banyak warung,” paparnya.


Dalam hal makanan, Arsya bukan type pria pemilih. Makanan apapun dapat langsung masuk ke perutnya. Hal ini yang membuatnya tidak terlalu sulit dalam mencari makan. “Saya ga punya makanan favorit untuk sahur dan buka. Semuanya doyan." ujarnya seraya tertawa. Di waktu malam hari waktu Sabah, Arsya tetap menjalankan ibadah tarawih. Hanya saja lepas  Shalat Terawih ia langsung kembali ke kamar hotel. Hal yang sama jika ia sedang berada di asrama Petamburan.

Arsya merasa tak ada perbedaan antara puasa di tanah air dengan puasa di negeri orang. Ia hanya merasakan perbedaan waktu tanpa ada lainnya. “Puasa di Jakarta dengan di Sabah ga ada bedanya. Yang bikin beda mungkin cuma waktunya aja,” ujarnya berteori.

Sayang, lebaran kali ini Arsya memilih tetap di ibukota Jakarta sementara rekan-rekannya memutuskan pulang kampung. “Lebaran saya tetap di Jakarta,” pungkasnya. (AR)